Pentingnya Kepatuhan UMKM Pangan terhadap Regulasi Keamanan

Pentingnya Kepatuhan UMKM Pangan terhadap Regulasi Keamanan

Foto: Pixabay

Purnama Dini Hari*

Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian global, memainkan peran vital dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, UMKM dianggap sebagai motor penggerak ekonomi yang sangat penting. Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia, pada tahun 2022 terdapat sekitar 4,34 juta UMKM, dan 1,51 juta (36%) dari UMKM tersebut bergerak di sektor pangan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM sektor pangan dalam perekonomian Indonesia.

Kepatuhan terhadap regulasi merupakan aspek krusial bagi UMKM pangan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 4.792 kasus keracunan makanan di Indonesia pada tahun 2023, di mana 32% di antaranya disebabkan oleh makanan yang disediakan oleh UMKM pangan seperti penjaja makanan keliling dan jasa boga. Angka ini sangat signifikan dan memerlukan perhatian serius.

Ciri khas UMKM adalah ukuran usahanya yang kecil, jumlah pekerja yang sedikit, dan omset yang lebih kecil dibandingkan usaha besar. Sumber daya yang dimiliki, seperti modal dan keahlian, juga terbatas. Selain itu, kepemilikan dan pengoperasian UMKM sering kali dipegang oleh satu atau beberapa orang, membuat struktur organisasi UMKM kurang formal dan sederhana.

Pimpinan UMKM atau wirausaha dituntut memiliki berbagai keahlian untuk dapat mempertahankan usahanya di tengah tantangan dan peluang yang ada. Penelitian menunjukkan bahwa wirausaha umumnya adalah pengambil risiko dalam tingkat sedang, mampu menoleransi ketidakpastian, dan sangat membutuhkan kebebasan. Mereka juga dikenal percaya diri terhadap hasil tindakannya dan memiliki motivasi tinggi untuk sukses, mandiri, dan efektif dalam memimpin.

UMKM sektor pangan menghadapi tantangan unik dalam pengembangan usahanya. Mereka sering kali menetapkan margin keuntungan yang kecil dan harus menghadapi fluktuasi harga bahan baku yang tidak terduga. Persaingan di bidang pangan juga sangat ketat, baik dengan usaha besar maupun sesama UMKM. Selain itu, UMKM harus memenuhi tuntutan regulasi pemerintah untuk memastikan keamanan produk, termasuk perizinan dan sertifikasi.

Karakteristik UMKM yang dipimpin oleh satu atau beberapa orang memiliki tantangannya sendiri dalam memenuhi regulasi keamanan pangan untuk menghindari terjadinya keracunan ini. Diketahui bahwa karakteristik pimpinan mempengaruhi iklim dan kultur organisasi, serta perilaku pekerja. Karakteristik pemimpin yang umum adalah otokratis, birokratis, kooperatif, teknokratis, dan clan-patronage.

Pemimpin otokratis pada usaha pangan, cenderung memberikan arahan, umpan balik, dan mengarisbawahi kesalahan yang harus dihindari. Sementara pemimpin birokratis menetapkan standar keamanan pangan yang harus diikuti untuk setiap jenjang pekerja. Pemimpin kooperatif mengandalkan supervisor untuk memastikan semua pekerja bekerjasama mencapai standar keamanan pangan. Sedangkan pemimpin teknokratis melihat luaran atau output keamanan pangan yang dicapai. Adapun pemimpin clan-patronage dapat memiliki kebijakan yang berbeda di waktu yang berbeda tentang permasalahan yang sama.

Tipe pemimpin otokratis dan birokratis memastikan terlaksananya aturan keamanan pangan di dalam usaha tanpa mengandalkan supervisor. Namun demikian, kedua tipe ini memperlemah iklim keamanan, dan hubungan langsung antara pekerja dengan supervisor. Adapun tipe kooperatif cenderung memberikan dampak yang positif pada iklim keamanan. Namun tipe teknokrat memberikan dampak negatif pada iklim keamanan, dan dapat menurunkan tingkat kepatuhan pekerja.

UMKM dengan ukuran usahanya yang memang kecil cenderung tidak melaksanakan pendekatan yang terstruktur. Oleh karena itu pemimpinnya cenderung memimpin dengan pendekatan clan-patronage. Kebijakan yang berubah-ubah tipe clan-patronage akan membingungkan pekerja. Jika pemimpin memiliki lebih dari satu usaha atau lebih berorientasi hasil, keadaan ini akan semakin runyam. Karena pekerja akan cenderung menyembunyikan kesalahan yang diperbuat, dan melompati langkah kerja yang menurutnya tidak menguntungkan.

UMKM yang memiliki figur pemimpin yang kuat memiliki potensi untuk memberikan produk pangan yang terjamin keamanannya. Dengan komitmen pimpinan untuk menetapkan alur kerja yang jelas dan tercatat, UMKM berpotensi meningkatkan kepatuhan pekerja pada aturan keamanan pangan. Dengan ketokohan pimpinan, komitmen penerapan aturan keamanan pangan yang diwujudkan dengan perilaku menjaga dan melaksanakan aturan, maka perilaku pekerja akan terbentuk. Lebih jauh hal ini akan menurunkan kasus keamanan pangan seperti keracunan makanan.

UMKM ini juga tidak akan menemukan kesulitan saat merekrut karyawan baru. Pada umumnya karyawan baru akan meniru perilaku karyawan yang telah lama bekerja di usaha tersebut. Perilaku menjaga keamanan pangan yang telah dipatuhi pekerja, akan ditransfer kepada pekerja yang baru bergabung. Dengan demikian, aturan keamanan pangan terjaga pelaksanaannya.

Karakter pemimpin dalam UMKM sangat penting untuk membantu tegaknya aturan keamanan pangan sesuai regulasi pemerintah yang berlaku. Dengan kepemimpinan yang baik, tanpa memberikan ruang pada praktek jalan pintas yang tidak memperhatikan konsekuensi, maka keamanan produk pangan yang dihasilkan akan terjamin. Lebih lanjut, hal ini akan dapat menurunkan terjadinya kasus keracunan makanan.

*Dosen Fakultas Teknologi Pertanian

Tag:

Baca Juga

Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Bumbu Rendang: Warisan Tradisional dengan Kekuatan Antioksidan dan Antimikroba
Pemko Payakumbuh kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pelataran Parkir Kantor Balai Kota Payakumbuh, Senin (1/4/2024).
Hingga Oktober, Harga dan Kebutuhan Pangan di Kota Padang Tetap Stabil
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Antimikroba Pangan: Solusi Efektif Mengatasi Kontaminasi dan Memperpanjang Umur Simpan
Antimikroba Pangan: Solusi Efektif Mengatasi Kontaminasi dan Memperpanjang Umur Simpan
Harga sejumlah komoditas pangan di Padang Panjang mengalami penurunan karena pasokan melimpah. Ada delapan komoditi pangan yang turun harga,
Pasokan Melimpah, Harga 8 Komoditi Pangan di Panjang Panjang Turun
Harga sejumlah komoditas pangan di Padang Panjang mengalami penurunan karena pasokan melimpah. Ada delapan komoditi pangan yang turun harga,
Harga dan Kebutuhan Pangan di Kota Padang Relatif Stabil