Penguatan UMKM Rendang Melalui Standarisasi Sterilisasi: FGD Bersama BPOM Padang

Langgam.id – Upaya untuk meningkatkan standar keamanan pangan bagi UMKM rendang di Kota Padang mendapat angin segar dengan terlaksananya Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan tim Universitas Andalas (Unand), KOPWAN IKABOGA, PT. Mitra Karya Analitika, dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Padang. Acara ini digelar di Kantor BBPOM dan membahas pentingnya standarisasi proses sterilisasi pangan.

Abdul Rahim, Ketua BBPOM Kota Padang, membuka kegiatan dengan memaparkan kendala yang dihadapi UMKM dalam memperoleh izin edar produk rendang. “Proses sterilisasi menggunakan alat retort yang belum memenuhi nilai F0 menjadi hambatan utama,” jelasnya.

Aria, dari tim sertifikasi BBPOM, menambahkan bahwa nilai F0 diperlukan untuk memastikan rendang sebagai pangan steril komersial. “Kerjasama dengan Universitas Andalas sangat penting untuk menghitung nilai F0 ini,” ujarnya.

Rini, Ketua tim Universitas Andalas, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami berharap perhitungan nilai F0 menjadi langkah awal dalam mengembangkan alat berbasis IoT yang user-friendly bagi pelaku usaha rendang,” kata Rini.

Daimon, pelaksana teknis standarisasi F0, memberikan gambaran teknis kerjasama ini. “Tujuan kami adalah menjadikan IKABOGA sebagai pemimpin dalam penerapan nilai F0 dan memperkenalkan teknologi retort pintar secara nasional,” jelas Daimon.

Proses perhitungan nilai F0 akan melibatkan data logger yang diinstalasi pada alat retort, dibantu oleh PT. Mitra Karya Analitika. Bapak Deden, perwakilan PT. Mitra Karya Analitika, menjelaskan bahwa mereka telah berhasil mengaplikasikan data logger berbasis real-time sehingga suhu alat dapat diamati langsung tanpa menunggu proses sterilisasi selesai.

Ida, Ketua KOPWAN IKABOGA dan Wakil Ketua Ikatan Pengusaha Rendang Indonesia (IPERNI), menyambut baik kerjasama ini. “Proses sterilisasi yang kurang sempurna dan biaya tinggi alat sterilisasi retort sering kali menjadi penghambat ekspor produk rendang,” ungkapnya.

Aria menambahkan solusi dengan alokasi dana daerah untuk pembelian alat retort yang digunakan bersama oleh UMKM rendang. “Ini akan mengurangi beban biaya bagi para pelaku usaha,” ujarnya.

Pengembangan alat retort pintar memerlukan komitmen antara mitra dan universitas untuk mengumpulkan big data dari sampel produk berbagai jenis rendang. “Tujuannya adalah menciptakan alat yang dapat digunakan oleh UMKM tanpa harus mencari nilai F0 dari awal,” jelas Daimon.

Melalui diskusi ini, diharapkan para pelaku UMKM rendang tidak terbebani dengan standar nilai F0 sebagai jaminan produk pangan steril komersial. “Keamanan pangan yang dapat dijamin oleh produsen dan lembaga sertifikasi pangan adalah tujuan akhir kami,” tutup Rini.

Diskusi ini menggambarkan kerjasama kompleks antara berbagai stakeholder untuk keberhasilan sertifikasi produk rendang. Universitas Andalas berkomitmen membantu proses perhitungan nilai F0 dan berusaha mewujudkan alat sterilisasi retort pintar demi kemajuan produsen rendang di Indonesia. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Sejumlah bantuan terus diterima Pemkab Tanah Datar untuk korban dan masyarakat yang terdampak banjir bandang di daerah tersebut.
Bupati Eka Putra Terima Bantuan dari Anggota DPR RI untuk Korban Bencana di Tanah Datar
Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengatakan bahwa saat ini di Tanah Datar masih ada dua daerah yang masih terisolir akibat akses terputus.
Akses Terputus, Dua Nagari di Tanah Datar Masih Terisolir
Warga Subarang Aia Agam Gali Empat Kuburan Massal untuk Pemakaman Korban Galodo
Warga Subarang Aia Agam Gali Empat Kuburan Massal untuk Pemakaman Korban Galodo
Wakil Ketua DPRD Sumbar Sorot Macet Sitinjau Lauik, Desak Dishub Gerak Cepat
Wakil Ketua DPRD Sumbar Sorot Macet Sitinjau Lauik, Desak Dishub Gerak Cepat
Bank Nagari Jalin Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan Motoplex Pekanbaru
Bank Nagari Jalin Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan Motoplex Pekanbaru
Bank Nagari Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar
Bank Nagari Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Tanah Datar