Siapa Penghuni Bumi Sebelum Manusia? Begini Penjelasannya

Penghuni bumi sebelum manusia

Ilustrasi Bumi. [Pixabay]

Siapa penghuni bumi sebelum manusia? Planet Bumi tercipta jauh sebelum adanya makhluk hidup. Bahkan jaraknya bisa mencapai milyaran tahun lalu, sehingga sulit untuk diketahui ketepatan waktunya.

Langgam.id - Planet pada dasarnya jauh lebih dahulu diciptakan daripada makhluk hidup. Jaraknya bisa sekitar ratusan, bahkan ribuan tahun lalu.

Planet Bumi contohnya, pada awalnya tidak ada kehidupan dalam waktu yang cukup panjang.

Hingga akhirnya, Tuhan "menghidupkan" bumi dengan mengirimkan air yang bercampur dengan senyawa organik yang dapat memunculkan kehidupan dan berkembang dengan baik.

Seperti yang dijelaskan Agus Mustofa seorang penulis buku Diskusi Tasawuf Modern dalam kanal Youtube Agus Mustofa, yang bertemakan tentang Islam Futuristik.

"Planet bumi pada dahulunya tidak ada kehidupan, kemudian Allah mengirimkan air dari luar angkasa dengan menambah senyawa organik yang dapat memungkinkan munculnya kehidupan di muka bumi" ujarnya

Zat-zat itulah yang nantinya akan tumbuh dan menjadikan adanya kehidupan. Seperti tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.

Untuk mempelajari hal tersebut, tentunya harus diteliti melalui fosil-fosil yang tersisa sekarang.

Fosil adalah peninggalan atau sisa sisa makhluk hidup yang ada pada zaman dahulu, hal itu bisa terjadi pada  ratusan, ribuan atau milyaran tahun yang lalu.

Fosil ini dapat ditemukan dan dilihat pada lapisan tanah yang dalam, bebatuan atau lingkungan yang membeku. Sehingga, sisa-sisa kehidupan pada zaman itu dapat dipelajari dan dipahami sebagai proses mengetahui urutan-urutan terbentuknya sebuah kehidupan yang kompleks.

Untuk menganalisisnya, tentu butuh teori-teori yang berkaitan dengan perumusan fosil tersebut. Sehingga nantinya akan diketahui terkait zaman, bentuk dan tahun berapa fosil itu hidup.

Untuk pemahaman teori dalam menganalisis, terdapat dua kubu yang berbeda pendapat. Saat sekarang ini, hasil dari teori tersebut banyaknya menjadi perdebatan tentang itu.

Bagi ilmuwan tidak beragama atau sekuler atau tidak menggabungkan unsur agama dengan ilmu pengetahuan, tentunya akan berbeda hasilnya dengan ilmuwan yang mencampurkan agama dalam penelitian sainsnya.

Namun pada kesimpulannya, kehidupan di muka bumi ini tidaklah terbentuk secara tiba-tiba, melainkan melalui sebuah proses yang bertahap, dari sederhana menuju kompleks.

Terdapat 3 cara yang dapat diketahui  dalam menelusuri proses munculnya makhluk di muka bumi, yakni:

Melihat catatan sejarah/artefak

Artefak merupakan catatan tertentu dalam peninggalan sejarah. Dimana pada catatan ini dapat dianalisis tentang suatu fosil.

Menggunakan cara ini, peneliti hanya bisa melacak fosil tersebut jika terjadi setelah adanya pengenalan zaman tulisan. Inilah kelemahan dari metode artefak

Contohnya huruf hieroglif yang digunakan oleh Negara Mesir, atau penggunaan huruf Uniform (huruf paku yang digunakan di kawasan Mosotania).

Sehingga penelusuran hanya terbatas dari rekaman tulisan tersebut.

Fosil

Fosil merupakan sisa-sisa kehidupan yang diawetkan alam, bisa saja ditemukan pada bebatuan, lumpur, atau lapisan tanah yang dalam.

Hal ini dapat menjadi salah satu cara jika ingin meneliti suatu makhluk yang ada sebelum mereka mengenal zaman tulisan atau yang belum ada catatannya.

Sehingga dari fosil tersebut, akan dapat diketahui pada zaman apa makhluk tersebut ada. Bisa ratusan, ribuan atau puluhan tahun lalu.

Uranium

Uranium merupakan perpaduan antara teknologi radiomertic dating dengan geologi. Sehingga dalam penelitian ini, melihat kepada lapisan tanah tempat fosil itu ditemukan.

Pada penelitian menggunakan uranium ini, lebih memfokuskan kepada lapisan tanahnya, bukan kepada fosilnya. Sehingga dapat di prediksi umur dari makhluk tersebut sesuai dengan jenis lapisan ia tertimbun.

Seperti itulah ringkasan singkat dari proses bumi dan bagaimana cara mengetahui tentang makhluk yang ada sebelum manusia diciptakan.

Tag:

Baca Juga

Eks Kabag Ops Polres Solsel Dadang Iskandar saat sidang vonis di Pengadilan Negeri Padang, Rabu 17 September 2025.
Kasus Polisi Tembak Polisi, Eks Kabag Ops Polres Solsel Ajukan Banding Atas Vonis Seumur Hidup 
Semen Padang FC bertandang ke markas Persebaya pada pekan keenam Super League 2025/2026, Jumat malam (19/9/2025) di Stadion Gelora Bung Tomo.
Nilai Pasar Skuad: Persebaya Lebih Unggul Dibanding Semen Padang FC
Pengadilan Negeri Padang menjatuhkan hukum penjara seumur hidup kepada eks Kepala Bagian Operasional Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar
Kasus Polisi Tembak Polisi, Eks Kabag Ops Polres Solsel Divonis Seumur Hidup
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Satu Arah: Fiskal–Moneter
Presiden Prabowo Subianto melantik Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam di Istana Negara
Sosok Djamari Chaniago, Putra Minang yang Dilantik jadi Menko Polkam
Semen Padang dan SPH Gelar Health Talk tentang Pencegahan Diabetes
Semen Padang dan SPH Gelar Health Talk tentang Pencegahan Diabetes