Pengerjaan Proyek Tol, Buka Tutup Diberlakukan di Jalan Lintas Padang-Bukittinggi

Langgam-Pembangunan Jalan Tol

Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto dan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur meninjau langsung pembangunan tol Padang-Pekanbaru beberapa waktu lalu. [foto: Pemprov Sumbar]

Langgam.id - Sistem buka tutup jalur diberlakukan di Jalan Lintas Nasional Padang- Bukittinggi. Tepatnya di titik KM 23,8 di Korong Kayu Kapur, Nagari Sungai Buluh Selatan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).

Sistem buka tutup diberlakukan karena adanya pembangunan underbridge yang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru. Sistem buka tutup jalur dilaksanakan pada 12-15 Juli 2021 setiap pukul 23.00-04.00 WIB.

Manajer Pengendali dan Pelaksana Proyek PT Hutama Karya Berlin Tampubolon mengatakan, memang rencana itu dilakukan karena ada kegiatan pengangkatan girder jembatan di lokasi tersebut.

Pengangkatan satu girder ke posisinya menurutnya memakan waktu minimal sekitar 45 menit dan saat itu dilakukan penutupan jalan. Kemudian setelah selesai satu girder maka jalan dibuka selama satu jam.

Setelah itu terangnya, jalan dibuka lagi sehingga pengendara bisa kembali lewat. Kemudian setelah satu jam dilakukan lagi pengangkatan girder ke posisinya.

Kegiatan ini berulang dilakukan sampai 12 unit girder dipasang, sehingga memakan waktu sekitar lima hari.

"Jadi memang itu melintang jalan, makanya kami melaksanakannya malam sampai pagi, itu bukan penutupan tapi buka tutup," katanya Sabtu (10/7/2021).

Menurutnya, total ada tiga titik nantinya untuk trase 2 tersebut, namun baru satu ini dilakukan. Selanjutnya selain di Nagari Buluh Selatan,  juga ada nanti di titik Buayan dan Sicincin. Setiap penutupan akan selalu diumumkan kepada masyarakat.

"Kami mohon maaf dan mohon izin kepada pengguna jalan dan masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Tapi kami yakin tidak akan sampai menghambat dan menganggu jalur lalu lintas," katanya.

Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Satlantas setempat dan Dinas Perhubungan Padang Pariaman maupun Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar.

"Kami akan selalu berkoordinasi dan kepada masyarakat mohon doa agar pekerjaan berjalan lancar dan tidak terjadi apa yang diluar keinginan kita," katanya.

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar