Langgam.id - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) menutup seluruh penerbangan berpenumpang mulai Jumat (24/4/2020). Hal ini sesuai keputusan instruksi Kementerian Perhubungan untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
Akibat penutupan itu, sejumlah maskapai penerbangan tidak lagi beroperasi hingga 14 hari ke depan. Salah satunya maskapai Lion Air yang memilih memarkir pesawatnya di BIM Padang Pariaman.
Kebijakan ini dilakukan untuk mendukung pemerintah pusat yang telah melarang masyarakat melakukan mudik saat wabah covid-19.
GM Angkasa Pura II BIM Yos Suwagiono mengatakan maskapai memang mendominasi penerbangan penumpang di Indonesia. Salah satu alasan mereka parkir selain karena kapasitas di Cengkareng penuh, BIM juga mengambil tarif lebih murah dibandingkan bandara lainnya.
"Biayanya lebih murah kalau dibandingkan parkir di Cengkareng," katanya saat video conference bersama IJTI Sumbar, Jumat (24/2/2020).
Dia belum menghitung berapa biaya yang akan dikenakan untuk pesawat yang parkir tersebut. Apalagi saat ini perusahaan maskapai penerbangan juga mencoba mengajukan agar mendapat harga yang lebih murah, mengingat kondisi akibat wabah corona.
Menurutnya, BIM memiliki kapasitas di lokasi yang bisa menampung 2 pesawat. Kemudian juga ada lokasi parkir lainnya yang bisa menampung hingga 14 pesawat.
Saat ini, hanya maskapai Lion Air yang mengajukan parkir di BIM. Kemudian juga menyusul nantinya dari maskapai Batik Air yang juga satu grup dengan Lion. Hingga saat ini, ada sekitar 7 pesawat Lion Air yang telah parkir sejak tiga hari lalu.
"Belum ada penawaran dari yang lain, mereka juga banyak parkir di tempat lain seperti di Cengkareng, Palembang, atau Kualanamu," katanya. (Rahmadi/ICA)