Langgam.id – Elektabilitas pasangan calon Wali Kota Padang, Fadly Amran-Maigus Nasir, justru menunjukkan tren peningkatan.
Pilkada Kota Padang yang akan mempertemukan tiga pasangan calon, yakni Hendri Septa-Hidayat, Fadly Amran-Maigus Nasir, dan Muhammad Iqbal-Amasrul, semakin memanas menjelang pencabutan nomor urut.
Fadly Amran dan Maigus Nasir, yang didukung banyak partai politik, kerap menjadi sasaran kritik. Isu tentang Maigus Nasir pernah terlibat korupsi, yang sudah diselesaikan melalui putusan Mahkamah Agung, kembali diangkat.
Tak hanya itu, serangan terkait kinerja Fadly selama menjabat sebagai Wali Kota Padang Panjang pun terus dilontarkan. Bahkan, Fadly juga dituduh membeli suara pemilih di sejumlah kantong pemilih.
Menanggapi berbagai tuduhan tersebut, Fadly memilih untuk tenang. "Maklum, ini tahun Pilkada. Masyarakat sudah pintar, mereka tahu mana berita yang benar dan mana yang hoax. Bagi saya, cukup nyalakan lampu kita sendiri, tak perlu padamkan lampu orang lain. Pemilih di Padang sangat rasional," ujar Fadly, Minggu (22/9/2024).
Sejalan dengan itu, survei menunjukkan bahwa pasangan elektabilitas Fadly-Maigus meningkat. "Serangan-serangan tersebut malah membuat elektabilitas Fadly-Maigus naik pesat. Tren survei dan sambutan masyarakat Padang terhadap pasangan ini luar biasa," ungkap Hairunnas, peneliti Spektrum Politika, Minggu (22/9/2024).
Tim Fadly - Maigus juga mengungkapkan bahwa pemilih Kota Padang dikenal lebih rasional. "Pemilih di Padang tak mudah terbeli oleh money politics. Mereka lebih memilih berdasarkan program dan visi yang ditawarkan kandidat," kata Kevin, juru bicara tim Fadly Amran, Minggu (22/09/2024).
Elektabilitas Fadly-Maigus, menurut para pemerhati politik, juga dipengaruhi oleh program-program unggulan yang ditawarkan. Program-program seperti BPJS gratis, beasiswa pendidikan, sekolah murah, dan pengiriman anak-anak Padang ke universitas top dunia menjadi daya tarik utama. Selain itu, Fadly-Maigus mengusung konsep pemerintahan yang jujur, transparan, akuntabel, dan profesional, tanpa pungutan liar, sebagai fondasi menuju Padang yang lebih maju dan masyarakat yang sejahtera. (*/Fs)