Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui Dinas Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Operasi Pasar Cabai Merah di tujuh kabupaten dan kota. Hal ini dilakukan untuk menekan harga pangan dan sembako, khususnya cabai merah yang melonjak tinggi selama bulan Ramadhan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok, terutama cabai, telah terjadi beberapa waktu belakangan ini. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap masyarakat.
"Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban untuk melaksanakan upaya-upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat," ujar Mahyeldi dalam sambutannya saat membuka GPM dan Operasi Pasar Cabai Merah di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (18/3/2024).
"Tugas kita mengintervensi agar tidak terjadi kenaikan yang tinggi. Mudah-mudahan gerakan pangan murah dan operasi pasar ini bisa mengintervensi dan menstabilkan harga pasar," sambungnya.
Mahyeldi mengapresiasi langkah Dinas Pangan yang bersinergi dengan Bank Indonesia Wilayah Sumbar, Bank Nagari, Bulog, dan lembaga lainnya dalam membantu meringankan beban masyarakat akibat harga yang melonjak tinggi.
Ia juga mengingatkan agar ke depannya disiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi harga pangan dan bahan pokok yang cenderung naik menjelang hari raya, seperti jagung dan telur.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri, melaporkan bahwa GPM dan operasi pasar digelar sesuai instruksi gubernur untuk menjawab tantangan lonjakan harga saat ini.
"Alhamdulillah kita dapat pasokan cabai berkualitas tinggi dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Terima kasih kepada semua pihak, Bank Indonesia, Bank Nagari, sehingga bisa lebih meminimalisir harga cabai sampai 43 ribuan," ungkap Syaiful, dicuplik dari SumbarProv.go.id, Selasa (19/3/2024).
Total cabai yang disiapkan untuk operasi pasar mencapai 2 ton dan didistribusikan di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Pesisir Selatan, Agam, Sijunjung, Bukittinggi, dan Dharmasraya.
Berdasarkan pantauan, masyarakat sangat antusias meskipun harus antri untuk membeli cabai merah yang dijual dengan harga Rp43 ribu per kilogram. Setiap masyarakat dibatasi membeli maksimal 2 kilogram.
Safri, seorang warga asal Lubuk Sikaping, yang kebetulan sedang ada urusan ke Padang, menyempatkan mampir untuk membeli cabai atas pesanan istrinya. Ia mengaku senang dengan adanya pasar murah dan bisa membeli cabai dengan harga Rp43 ribu per kilogram.
"Kemarin istri saya beli di pasar di Lubuk Sikaping, 80 ribu sekilo. Alhamdulillah di sini 43 ribu sekilo. Saya beli dua kilo saja, ditambah bawang juga," pungkas Safri. (*/Yh)