Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Agam mencatat sebanyak 323,65 hektare areal pertanian masyarakat mengalami kerusakan akibat material banjir lahar dingin yang menerjang Kabupaten Agam beberapa waktu lalu.
Akibatnya, butuh waktu lama untuk pemulihan areal pertanian yang tertimbun material lumpur dan bebatuan tersebut.
“303,85 hektare areal tanaman pangan dan 19,8 hektare areal holtikultura,” kata Kepala Dinas Pertanian Agam Arif Restu melalui keterangan resmi, Rabu (22/5/2024).
Jumlah ini katanya lagi berada di 10 kecamatan. Pihaknya merinci, areal pertanian yang rusak di Kecamatan Canduang mencapai 28,5 hektare, Ampek Angkek 97 hektare.
Sementara, Sungai Pua 26 hektare areal tanaman pangan dan 14 hektare areal holtikultura. Kecamatan Baso sebanyak 23 hektare, Banuhampu 15,75 hektare areal tanaman pangan dan 4,75 areal holtikultura.
Kemudian di IV Koto sebanyak 5,35 hektare areal tanaman pangan dan 0,85 hektare areal holtikultura. Kamang Magek sebanyak 75 hektare, Tilatang Kamang 1,75 hektare, Palupuh 31 hektare.
Terakhir di Malalak areal tanaman pangan yang terdampak sebanyak 0,5 hektare dan 0,20 hektare areal holtikultura.
Arief menyebut, jumlah tersebut menimbulkan kerugian masyarakat sebesar Rp17,5 miliar lebih. Kerugian ini telah dilaporkan untuk dikaji langkah rehabilitasi.
“Karena material lumpur menyapu areal ini sehingga sehingga lahan tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu dekat,” ujarnya. (*/Fs)