Langgam.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mulai membahas skema pemberian vaksin covid-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum.
Menurut Airlangga, skema ini dibahas sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19.
"Bapak presiden memberikan arahan untuk vaksinasi booster diharapkan diselesaikan dalam minggu depan," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (27/9/2021).
Ia mengatakan penyelenggaraan vaksin booster akan menggunakan beberapa skema. Pertama, secara gratis.
Baca juga: Mulai Meningkat, Capaian Vaksinasi Covid-19 Sumbar Sudah di Atas Rata-rata Nasional
Vaksin Covid-19 booster gratis akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
Dananya akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini ada kebutuhannya adalah dengan populasi 87,4 juta jiwa. Kebutuhannya 97,1 juta dosis," kata Airlangga.
Lalu, kebutuhan untuk anak berusia 12 tahun sebanyak 9,9 juta dosis. Vaksin tersebut diberikan untuk 4,4 juta orang.
Kemudian, terdapat 27,2 juta orang yang akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Totalnya 137,2 juta dosis," ujarnya.
Sementara, masyarakat yang tak masuk dalam kelompok PBI, anak berusia 12 tahun, dan tak ditanggung APBD akan masuk skema vaksin booster berbayar.
Ia memperkirakan jumlahnya sebanyak 93,7 juta jiwa. "Dari segi harga vaksin dan lainnya akan dimatangkan kembali," ujarnya.