Pemerintah Dukung Pengembangan Produk Sawit di Pasaman Barat

sawit pesisir selatan

Kebun sawit [pixabay]

Langgam.id - Pemerintah mendukung pengembangan inkubasi bisnis berbahan dasar sawit guna menyejahterakan petani sawit di Pasaman Barat dan daerah lainnya di Tanah Air.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah Universitas Andalas yang ikut melakukan penelitian dan pembinaan kepada UMKM berbasis bahan dasar sawit di Kabupaten Pasaman Barat.

"Sawit sudah menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah terus mendukung program kemitraan, maupun upaya pengembangan berbagai produk dari sawit untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit," katanya, Rabu (13/10/2021).

Menurutnya, semua komponen dari tanaman sawit bisa dimanfaatkan. Mulai dari buahnya yang menghasilkan produk minyak sawit, sabun, margarin, dan turunan lainnya, hingga campuran BBM. Begitu juga dengan pelepah dan batangnya juga bisa dimanfaatkan.

Ia menyebutkan komoditas sawit sudah menjadi tumpuan ekonomi nasional dan menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Selain itu, kualitas sawit Indonesia juga kian tahun semakin membaik.

Makanya, kata Airlangga, pemerintah menargetkan replanting atau penanaman kembali kebun rakyat hingga 540.000 hektare guna meningkatkan produksi.

Adapun, Unand melalui Science Techno Park (STP) menggelar webinar dan kickoff 'Kegiatan Kemitraan Inkubasi Bisnis Berbahan Dasar Sawit untuk Peningkatan Pendapatan UMKM Sawit Pasaman Barat' supaya memaksimalkan potensi pengembangan produk dari tanaman sawit.

Webinar itu menghadirkan Airlangga sebagai pembicara, berasama Plt Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Sawit (BPDPKS) Edi Wibowo, Ketua Apkasindo Gulat Manurung, Uyung Gatot S Dinata dari LP2M Unand, dan Ketua STP Unand Eka Candra Lina.

Rektor Unand Yuliandri mengatakan kampusnya sudah banyak melakukan riset dan membina unit inkubasi. Sampai saat ini, Unand sudah membina 31 unit inkubasi dan membina sekitar 350 UMKM yang menghasilkan produk bernilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan kemitraan inkubasi sawit di Pasaman Barat, imbuhnya, merupakan jembatan penghubung antara Unand dengan masyarakat.

"Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam melakukan penelitian dan pembinaan kepada masyarakat dalam upaya membangun perekonomian," ujarnya.

Menurutnya, program inkubasi bisa didesain dengan baik dengan adanya kerjasama dengan UMKM di Pasaman Barat sebagai daerah penghasil sawit di Sumbar. Dengan begitu akan lahir produk-produk turunan dari sawit, sehingga bisa terwujud one village one product di Pasaman Barat.

Untuk Sumbar lebih dari 50 persen kebun sawit yang ada di daerah itu adalah kebun rakyat yang tersebar di Pasaman Barat, Agam, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Dharmasraya, dan Sijunjung.

Baca Juga

Mahasiswa KKN UNAND Tanam Jagung Bersama Kelompok Tani Nagari III Koto Aur Malintang Timur
Mahasiswa KKN UNAND Tanam Jagung Bersama Kelompok Tani Nagari III Koto Aur Malintang Timur
Kuliah Umum di UNAND, Komisioner OJK Ajak Mahasiswa Jadi Duta Pasar Modal
Kuliah Umum di UNAND, Komisioner OJK Ajak Mahasiswa Jadi Duta Pasar Modal
Rektor Universitas Andalas (UNAND) Efa Yonnedi memastikan bahwa tidak ada kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada tahun ajaran baru
Dampak Kebijakan Efisiensi, UNAND Tegas Tidak Naikkan UKT
UNAND Kukuhkan 10 Guru Besar, Rektor Dorong Lebih Aktif Cari Dana Penelitian
UNAND Kukuhkan 10 Guru Besar, Rektor Dorong Lebih Aktif Cari Dana Penelitian
Rektor UNAND Lantik Dekan Kedokteran dan Pertanian Periode 2025-2030
Rektor UNAND Lantik Dekan Kedokteran dan Pertanian Periode 2025-2030
Universitas Andalas kembali menjadi saksi meriahnya perayaan budaya internasional melalui Global Village 3.0 AIESEC in UNAND.
Global Village AIESEC in UNAND Kembali Sukses Sajikan Festival Budaya Internasional