Langgam.id - Pembayaran non tunai akan diterapkan di sejumlah pasar di Kota Pariaman. Penerapan ini dilakukan untuk mempermudah transaksi pembayaran serta mendukung penerapan kota pintar atau smart city.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan, sebelumnya Pemko Pariaman sudah menerapkan e-retribusi atau pembayaran retribusi non tunai bekerja sama dengan Bank Nagari.
Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut dari program pembayaran digital tersebut, pihaknya sedang mempersiapkan penerapan transaksi non tunai di Pasar Rakyat Pariaman, Pasar Kurai Taji, dan Los Lambuang atau pasar kuliner.
Ia menjelaskan, penerapan transaksi non tunai yang dimaksud yaitu QRIS karena alat pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia tersebut tidak terbatas dengan satu bank saja atau dapat digunakan oleh banyak bank dan aplikasi pembayaran digital.
"Ini akan memudahkan pelaku usaha dan pedagang serta konsumen untuk pembayaran," ujarnya, Selasa (16/2/2021).
Gusniyetti mengatakan, untuk penerapan transaksi non tunai di Pasar Rakyat Pariaman mulai dilakukan setelah diresmikan pada 31 Maret 2021. Kemudian, penerapan transaksi non tunai di Pasar Kurai Taji direncanakan sebelum Pasar Rakyat Pariaman diresmikan.
Sebelum itu terang Gusniyetti, pihaknya mempersiapkan Los Lambuang untuk pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS.
"Alasan Los Lambuang dipilih sebagai pasar pertama penerapan transaksi non tunai karena pengunjungnya berasal dari berbagai daerah sehingga mempermudah mereka dalam melakukan pembayaran," tuturnya.
Gusniyeti mengungkapkan, pembayaran non tunai dengan QRIS di Pariaman sudah diterapkan di sejumlah pedagang di objek wisata Talao Pauh. Ia mengharapkan penggunaan layanan tersebut terus berkembang, sehingga dapat mendukung daerah itu sebagai kota pintar.
Pemimpin Divisi Pemasaran Bank Nagari Hardi Putra menjelaskan, penggunaan transaksi non tunai tidak saja mempermudah pembayaran, namun juga mengurangi potensi penyebaran covid-19. Sebab antara konsumen dan pedagang tidak bersentuhan.
"Untuk meningkatkan penggunaan QRIS di daerah, kita siap memberikan diskon terhadap konsumen di setiap pembelian produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah," ujarnya. (*/yki)