Langgam.id - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melakukan sosialisasi ke beberapa pasar yang akan dilalui pembalap Tour de Singkarak 2019. Hal tersebut karena, etape delapan pada Sabtu (9/11/2019) bertepatan dengan "hari balai" atau hari pasar.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Kabupaten Pesisir Selatan, Yohendro Nasti mengatakan, sosialisasi ke pasar tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para pedagang agar sarana jalan tidak digunakan.
"Kebetulan pada hari Sabtu di etape delapan itu bertepatan dengan hari balai (pasar). Ada di Indrapura dan Kambang. Ada juga pasar kaget di Balai Salasa dan Batang Kapas. Ini yang kami coba sosialisasi kepada pedagang," tuturnya, saat dihubungi Langgam.id, Kamis (17/10/2019).
Etape delapan Tour de Singkarak 2019 yang akan start di depan Lapangan Merdeka, Kota Sungai Penuh, Jambi dan finish di alun Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Etape sejauh 200,4 kilometer tersebut melewati sejumlah daerah di Pesisir Selatan, seperti Indrapura, Kambang, Balai Selasa dan Batang Kapas.
Yohendro meminta pedagang tetap berjualan seperti biasa dan pihaknya tidak melarang. Namun, ia berharap, para pedagang tidak menjajakan dagangannya hingga mengunakan badan jalan.
"Pasar enggak ditutup, tetap berjalan seperti biasa. Cuma sarana dan prasarana jalan tak boleh digunakan. Dinas Perindag juga sudah sosialisasikan itu ke pedagang," tuturnya.
Selain melakukan sosialisasi dan survei ke lapangan, Yohendro mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait demi kelancaran TdS 2019.
"Mulai koordinasi dengan pihak kepolisian, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga ke tingkat Kecamatan dan Nagari.
Selanjutnya, pada etape sembilan para pembalap start di Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan dan finish di Pantai Cimpago, Kota Padang. Jalur ini memiliki panjang 107,7 kilometer.
Yuhendro memastikan jalur untuk etape delapan dan sembilan di Pesisir Selatan rampung dan siap untuk dilalui para pembalap. Sampai saat ini, menurutnya, pembenahan jalan yang menjadi jalur rute terus dilakukan, termasuk perbaikan jembatan.
Panitia lokal, menurutnya, telah melakukan survei ke lapangan. Secara keseluruhan, untuk kondisi jalan 90 persen sudah mulus.
"Menurut Balai Jalan, yang perlu disiasati hanya tingkungan patah, kemudian jalan bergelombang. Kemudian, di kawasan objek wisata Mandeh juga ada beberapa titik jembatan, itu sudah direhab untuk dapat dilalui pembalap," ujarnya. (Irwanda/HM)