Langgam.id - Pegiat lingkungan Pati Hariyose bersama Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang mengumpulkan lebih kurang 15 kilogram paku dalam aksi cabut paku di beberapa ruas jalan Kota Padang, Sumatra Barat.
Aksi cabut paku dilaksanakan sebanyak dua kali. Aksi pertama dilaksanakan pada 26 Desember 2018 pada pohon-pohon di ruas Jalan Prof. Hamka, dalam aksi tersebut berhasil mengumpulkan lebih kurang 9 kilogram paku berbagai ukuran.
Sedangkan aksi ke dua dilaksanakan pada Senin 7 Januari 2019 di sepanjang Jalan S. Parman, Jhoni Anwar, Jalan Ulak Karang dan sekitar kantor DPRD Sumbar.
Dari aksi tersebut pihaknya berhasil mengumpulkan sekitar 6 Kilogram paku berbagai ukuran. Sehingga dari dua aksi tersebut berhasil terkumpul paku lebih kurang 15 kilogram.
Menurut Yose yang pernah menerima Penghargaan Kalpataru Sumbar tahun 2018 itu, aksi ini bertujuan untuk merangsang tumbuhnya kesadaran masyarakat, pelaku bisnis, serta para calon legislatif (caleg) agar tidak memasang poster dan memaku pohon-pohon.
“Zaman sekarang sudah ada media sosial untuk beriklan, lalu mengapa harus di pohon? Kalau ingin pasang iklan seharusnya mereka punya modal, bayar pajak, dan kontrak iklan di tempat resmi,” katanya di Padang, Selasa (8/1/2019).
Yose juga berharap dengan kegiatan ini dapat lahir kebijakan pemerintah terkait untuk mengeluarkan imbauan agar tidak memasang alat peraga kampanye, poster, dan iklan di pohon.
Selain itu, ia menginginkan masyarakat, lembaga –lembaga terkait, dan mahasiswa tergerak untuk bersama-sama turun ke jalan melaksanakan aksi cabut paku, karena hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama.
Dalam melaksanakan aksinya Yose telah menjalin komunikasi dengan pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, namun sampai sekarang belum ada respon.
Dalam bulan ini Yose berencana akan kembali melakukan aksi cabut paku untuk yang ke tiga kalinya. Dalam aksi tersebut ia akan kembali mengkomunikasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.(Rahmadi/SR)