Langgam.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN H. Arisal Aziz menyebut dirinya terus peduli dengan pendidikan Sumatera Barat meskipun dirinya tergabung di Komisi XIII yang tidak membidangi pendidikan.
Demikian disampaikannya lewat keterangan pers, Kamis (14/8/2025). Dijelaskan founder Indah Group ini, ia menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam setiap program yang diusung.
"Pendidikan itu hal yang sangat fundamental. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikannya. Karena itu, meskipun saya berada di Komisi XIII, tapi tetap saya memperjuangkan hal-hal baik untuk kemajuan pendidikan kampung halaman saya," sebutnya.
"Insya Allah, September ini kita akan menyalurkan beasiswa PIP kepada lebih kurang 500 pelajar SD dan SMP khusus di daerah pemilihan (dapil) 2 Sumbar. Semoga dengan bantuan PIP nanti bisa meringankan biaya pendidikan anak kemenakan kita yang kurang mampu," imbuhnya.
Ditambahkan H. Arisal, ia juga menyasar PIP untuk SLTA dan Universitas. Harapannya adalah akan semakin banyak nanti generasi-generasi bangsa yang terbantu oleh program ini.
"Mohon do'anya dari seluruh masyarakat Sumatera Barat. Saat ini kita juga sedang memperjuangkan bea siswa PIP untuk jenjang SLTA dan Universitas. Semoga niat baik ini segera bisa terwujud. Amin," ulasnya.
Ditegaskan Josal (sapaan akrab H. Arisal Aziz), keberadaanya di Komisi XIII tentunya diharapkan berdampak banyak bagi terfasilitasinya suara rakyat. Sebagai anggota legislatif yang terpilih dari Dapil 2, ia tetap memiliki keyakinan bahwa sejatinya ia wakil bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat.
"Ada yang bilang, Pak Haji jadi anggota dewan ngga ada kontribusi untuk Sumbar. Menjawab hal itu, tentu kita harus objektif melihatnya. Saya di Komisi XIII yang memang lebih banyak terkonsentrasi ke Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan tentu punya ruang gerak terbatas di hal-hal berbau fisik yang menyentuh langsung masyarakat," jelasnya.
"Meskipun demikian, kami tetap berjuang untuk membantu rakyat. Sesuai dengan komisi kami dan sesuai dengan sinergi komunikasi kami lintas komisi. Jadi, mereka yang di komisi itu, tentu wajar saja bisa bangun ini dan itu. Memang tempatnya. Justru aneh kalau mereka di Komisi yang dimaksud, tapi tak berbuat apa-apa," tegas H. Arisal.
"Intinya, kami yang wakil rakyat dari Sumbar ini semua bekerja menyerap aspirasi masyarakat kampung halaman. Nah, perbedaan komisilah yang membuat pilihan akan program tadi bisa terealisasikan," tutupnya.