Langgam.id – Kementerian Agama Sumatra Barat (Sumbar) meluncurkan program inovatif BERANI (Benah Rumah, Bina Penghuni). Program ini diluncurkan sebagai wujud dari Asta Protas dan upaya menghadirkan pelayanan keagamaan yang semakin menyentuh sisi kemanusiaan,
Program ini menjadi wujud nyata kepedulian ASN Kemenag terhadap masyarakat kurang mampu melalui aksi filantropi Islam yang tidak hanya membenahi rumah, tetapi juga membina kehidupan penghuninya.
Kegiatan peluncuran turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Sumbar, Syaifullah, Anggota DPRD Kota Padang, Ketua Baznas Provinsi dan Kota Padang, Kepala Bidang Penais Zawa bersama jajaran serta perangkat daerah setempat.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi wujud nyata semangat kebersamaan dalam menumbuhkan kesejahteraan berbasis nilai keagamaan.
Program perdana BERANI ini dilaksanakan di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Penerima manfaat pertama program ini yaitu Ismawati, seorang ibu tunggal yang menghidupi empat anaknya dengan berjualan kue keliling.
Rumah sederhana miliknya kini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat kecil yang berjuang mandiri di tengah keterbatasan.
Plt Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H Edison menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas lembaga yang mendukung terlaksananya program ini.
“Program BERANI adalah tindak lanjut dari Asta Protas Menteri Agama Republik Indonesia tentang cinta kemanusiaan dan pemberdayaan umat. Kita ingin menghadirkan layanan keagamaan yang tidak hanya ritual, tapi juga sosial dan berdampak nyata,” ungkap Edison.
Edison menjelaskan bahwa program BERANI tidak hanya fokus pada pembenahan fisik rumah tidak layak huni, tetapi juga pembinaan spiritual, sosial, dan ekonomi penghuninya.
“Rumahnya dibenahi, penghuninya dibina. Ada pelatihan spiritual, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis zakat produktif yang dikelola BAZNAS. Harapannya, penerima manfaat tidak lagi menjadi mustahik, tapi kelak menjadi muzaki,” ucapnya.
Edison menegaskan bahwa kerja sosial ini adalah bagian dari ibadah dan tanggung jawab spiritual ASN Kemenag.
“Kita bekerja bukan hanya untuk dunia, tapi juga untuk akhirat. Dengan kebersamaan, tidak ada yang berat. Tidak ada lurah yang dalam, tidak ada bukit yang tinggi kalau kita bersama. Semoga BERANI menjadi gerakan keberkahan bagi kita semua,” harap Edison.
Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Sumbar, Abrar Munanda, selaku penggagas program, menjelaskan filosofi dan arah gerak dari program BERANI ini.
“Kita menamainya Benah Rumah, Bina Penghuni karena tidak sekadar memperbaiki bangunan, tapi juga membenahi kehidupan. Kata ‘benah’ kami pilih karena lebih fleksibel, menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan di lapangan. Tidak harus semuanya baru, yang penting ada perubahan dan keberkahan,” tuturnya.
Ia menyebutkan, program BERANI dijalankan dengan dana Rp20 juta per rumah yang bersumber dari zakat ASN Kemenag melalui UPZ Kanwil bekerja sama dengan BAZNAS Provinsi. Program ini juga membuka ruang partisipasi publik.
“Satu lembar seng bekas pun berarti. Ini gerakan gotong royong yang menumbuhkan kepedulian sosial,” ujar Abrar.
Hingga kini, Kanwil Kemenag Sumbar telah memetakan 118 rumah di seluruh kabupaten/kota sebagai sasaran program BERANI. Setiap rumah akan menjadi pusat pembinaan keagamaan bagi sekitar 20 kepala keluarga (KK) di sekitarnya, sehingga total lebih dari 3.600 KK akan diberdayakan. (*)






