PCO: Setiap Pekerja di Dapur MBG Kini Terlindungi Jaminan BPJS Ketenagakerjaan

Kerja sama Badan Gizi Nasional (BGN) dengan BPJS Ketenagakerjaan memberikan fasilitas perlindungan kerja bagi SPPG

Presiden Prabowo Subianto saat mengunjungi dapur umum, tempat produksi Makan Bergizi Gratis di Jakarta Timur. [foto: Ist]

InfoLanggam - Kerja sama Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan fasilitas perlindungan kerja bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) adalah bentuk kepastian hak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pemerintah berkomitmen memastikan pekerja di belakang quick win atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto mendapat perlindungan maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan.

“Setiap pekerja di dapur MBG atau SPPG kini terlindungi jaminan BPJS Ketenagakerjaan, setidaknya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Jaminan kecelakaan kerja tidak ter-cover oleh BPJS Kesehatan. Sementara jaminan kematian menjamin pendidikan anak pekerja hingga lulus S1, apabila pekerja meninggal saat bekerja. Semua di-cover di sini,” ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi.

Bahkan secara khusus, perlindungan bagi para pekerja di SPPG menggunakan mekanisme yang sedikit berbeda dari model kerja sama pada umumnya. Biasa iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk penerima upah dibayarkan secara bersama-sama oleh perusahaan dan karyawan. Perusahaan membayar iuran sebesar 3,7% dari gaji karyawan, sedangkan karyawan membayar 2% sisanya.

Dalam kerja sama antara BGN dan BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) sepenuhnya dibayarkan BGN. Gaji pekerja dalam rantai pasok program strategis pemerintah tersebut, sepeser pun tak dipotong. Upaya konkret mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ini mengacu hasil nota kesepahaman antara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Kepala BGN Dadan Hindayana, yang ditandatangani Senin (21/4/2025).

Dedek mengungkapkan tujuan utama kerja sama sebenarnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi bagi generasi penerus bangsa, karena MBG diyakini mampu menyerap jutaan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini sesuai dengan agenda misi ketiga Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang misinya meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

“Bahkan, dalam Asta Cita ini Presiden sudah menyatakan keinginannya mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan. Kemudian, menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran,” ujar Dedek.

Terkait premi asuransi dalam kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN siap mengalokasikan anggaran Rp20,16 miliar untuk pembayaran premi per bulan. Angka tersebut diperoleh dari besaran premi sebesar Rp16.800 per pekerja per bulan. Adapun target pekerja program MBG yang ingin disasar BGN untuk mendapatkan perlindungan nantinya adalah sekitar 1,2 juta orang.

Data dari BGN, diharapkan pada Mei 2025, sudah ada 1.533 Dapur MBG beroperasi di seluruh provinsi. “Bila rata-rata satu dapur mempekerjakan 40 sampai 50 orang, berarti sekitar 75.000 tenaga kerja itu sudah berhak mendapatkan perlindungan BPJS,” ujar juru bicara Presidential Communication Office (PCO).

Dedek menekankan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam ekosistem MBG akan terus bertambah seiring pertumbuhan cakupan layanan program. Demikian pula efek berganda dalam konteks ekonomi sirkular pemberdayakan UMKM masyarakat. Ekonomi sirkular menurut para ahli adalah sistem ekonomi yang bertujuan menghasilkan pertumbuhan dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin.

“Tumbuhnya UMKM dalam ekosistem MBG merupakan wujud terbangunnya ekonomi sirkular yang menggerakkan roda ekonomi. Ia akan membuka lapangan pekerjaan yang menghidupi masyarakat di ekosistem MBG. "Jadi, kalau kita berbicara SPPG-nya saja, serapan tenaga kerja di sana ada 50 orang per satu SPPG. Tapi di sini tidak hanya itu, ekonomi sirkular yang digerakkan oleh Program MBG juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat," jelas Dedek. (*)

Baca Juga

Junaedi (28) terpaksa 'gantung panci' sebagai koki akibat pandemi Covid-19. Restoran di bilangan Sentul, Kabupaten Bogor, melepasnya karena
Junaedi Jadi Koki Lagi Berkat MBG, Dulu Sempat "Gantung Panci" dan Nganggur Imbas Covid-19
Kisah Mega, Ibu Tunggal yang Bertahan Hidup karena Bekerja di Dapur MBG
Kisah Mega, Ibu Tunggal yang Bertahan Hidup karena Bekerja di Dapur MBG
BGN akan merekrut tenaga kerja untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari kalangan keluarga miskin ekstrem dan miskin
Anggota DPR Apresiasi Keputusan Menko Pangan Tutup Sementara SPPG Bermasalah
Mantan Sales Promotion Girl (SPG), Niki mengaku sangat terbantu dengan adanya lapangan kerja baru dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sempat Nganggur dan Kini Bekerja di SPPG, Mantan SPG Harap MBG Berkelanjutan
Usaha milik Ifta Bintan berkembang pesat sejak dipercaya memasok ikan segar untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG
UMKM Pemasok Ikan di Tangerang Selatan Berkembang Pesat Berkat Program BMG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak Indonesia guna mendapatkan gizi yang layak. Namun program MBG
Ibu Tunggal Terbantu Bekerja di Dapur SPPG, Harap Program MBG Jangan Berhenti