Langgam.id - Harga tujuh komoditas pangan di Padang Panjang turun pada minggu kedua Februari 2025. Komoditi tersebut yaitu, beras kualitas I dan II, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah dan kacang tanah.
Analis Perekonomian Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang, Chandra Erfiko mengatakan, harga tujuh komoditi ini turun karena mulai terpenuhinya permintaan konsumen terhadap komoditas tersebut akibat pasokan yang mulai bertambah.
Ia menyebutkan, harga beras kualitas I saat ini berada diangka Rp16.666/kg, turun Rp333 dari harga sebelumnya Rp17ribu/kg. Beras kualitas II turun Rp250 dari Rp16 ribu menjadi Rp15.750/kg.
Kemudian, sebut Chandra, daging ayam broiler turun Rp667 dari Rp28.334 menjadi Rp27.667/kg. Telur ayam ras turun Rp850 dari Rp29.400 menjadi Rp28.550/kg.
"Cabai rawit turun Rp5.833 dari Rp74.167 menjadi Rp68.334/kg. Cabai merah turun Rp10.317 dari Rp62.984 menjadi Rp52.667/kg. Kacang tanah turun Rp1.333 dari Rp28 ribu menjadi Rp26.667/kg," ujar Chandra.
Chandra menambahkan, bahwa ada empat komoditas pangan di Padang Panjang yang mengalami kenaikan harga. Di antaranya, tepung terigu Lencana naik Rp500 dari Rp10.500 menjadi Rp11 ribu/kg. Cabai hijau naik Rp3.334 dari Rp44.333 menjadi Rp47.667/kg.
"Bawang merah naik Rp350 dari Rp31.984 menjadi Rp32.334/kg. Bawang putih naik Rp2.000 dari Rp41 ribu menjadi Rp43 ribu/kg," bebernya.
Sedangkan komoditas utama lain, terang Chandra, harganya relatif stabil. Di antaranya beras kualitas III stabil pada harga Rp15ribu/kg, gula pasir Rp19ribu/kg, tepung terigu Segitiga Biru Rp13ribu/kg, daging sapi Rp141.667/kg.
Daging ayam kampung besar Rp90ribu/kg, daging ayam kampung sedang Rp80ribu/kg, dan daging ayam kampung kecil Rp70ribu/kg.
"Telur ayam kampung Rp58.267/kg, telur itik Rp32.400/kg, bawang bombai Rp28 ribu/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp17.667/liter, minyak goreng kemasan premium Rp22 ribu/liter dan minyak goreng curah Rp20 ribu/kg," tuturnya.
Chandra mengatakan, data yang diperoleh merupakan harga rata-rata dari survei harga langsung ke lapangan yang dilakukan petugas Dinas Pangan dan Pertanian bersama Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM. (*/yki)