Langgam.id - Meski kondisi pasar modal Indonesia tengah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, tetapi transaksi investor Sumatra Barat cukup menjanjikan dengan mencapai angka Rp428, 96 miliar sepanjang bulan April 2020.
Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Padang Early Saputra mengatakan investor masih bersemangat bertransaksi meski kondisi pasar modal tengah buruk.
"Karena lihat market jelek, investor langsung beli saham-saham bagus dengan harga murah," katanya kepada langgam.id, Kamis (28/5/2020).
Menurutnya, masih tingginya antusiasme investor saham di daerah itu menandakan pasar tetap terkendali dan bergairah.
Apalagi, dengan kondisi demikian, menjadi kesempatan bagi investor saham untuk menambah investasi di perusahaan-perusahaan bagus, karena harga sahamnya lagi terdiskon akibat Covid-19.
Adapun, jumlah investor saham ber-KTP Sumbar sampai akhir April 2020, mencapai 18.304 SID (single investor identification), dengan angka paling banyak berasal dari Kota Padang sebanyak 8.358 SID, Kabupaten Tanah Datar 1.621 SID, Agam 1.121 SID, Kota Bukittinggi 980 SID, dan Kota Solok 938 SID, serta sisanya dari daerah lainnya di Sumbar.
Early meyakini angka itu akan kian meningkat, seiring makin tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di bursa saham. Apalagi, masyarakat bisa mendaftar investasi dengan mudah melalui anggota bursa di Sumbar dan galeri investasi yang ada di kampus-kampus.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melejit lebih dari 1 persen pada awal perdagangan hari ini, Kamis (28/5/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG menguat 0,84 persen atau 39,20 poin ke level 4.680,76 di awal perdagangan hari ini dari level penutupan sebelumnya.
Adapun pada perdagangan Rabu (27/5/2020), IHSG mampu ditutup menguat 0,32 persen atau 14,76 poin ke level 4.641,55.
Indeks kemudian melonjak 1,51 persen atau 69,9 poin ke level 4.711,45 pada pukul 09.33 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.507,61 – 4.527,97.