Langgam.id - Manajemen PT Bank Nagari mencatat aset bank pembangunan daerah milik Pemprov Sumbar bersama 19 kabupaten/kota serta koperasi karyawan itu mencapai Rp31,3 triliun pada paruh pertama tahun ini. Angka itu mengalami pertumbuhan 7,37 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dikutip langgam, dari laporan keuangan yang dipublikasikan manajemen Bank Nagari di laman resmi perseroan, Rabu (2/8/2023) mencatatkan terjadi pertumbuhan kinerja yang positif.
Selain aset, Bank Nagari juga telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp23,31 triliun dalam enam bulan pertama 2023, atau naik 7,76 persen yoy.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp25,81 trilliun pada paruh pertama 2023, naik 7,22 persen yoy. Namun, dalam komposisi DPK itu, dana murah atau current account savings account (CASA) bank malah turun 12,38 persen yoy menjadi Rp10,77 triliun.
Dengan pencapaian itu, Bank Nagari berhasil membukukan laba bersih Rp255,32 miliar pada semester pertama tahun ini, atau tumbuh 14,41 persen secara tahunan dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp223,16 miliar.
Dari publikasi yang ditandatangani Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad dan Direktur Keuangan Sania Putra per 26 Juli 2023, tampak laba bersih bank tumbuh didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp908,68 miliar atau naik 1,67 persen yoy.
Pendapatan lainnya juga naik 10,88 persen yoy menjadi Rp87,11 miliar per Juni 2023.
Selain itu, Bank Nagari juga mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar 35,31 persen yoy menjadi Rp45,6 miliar pada Juni 2023, dari Rp70,5 miliar pada Juni 2022. Beban operasional lainnya juga turun 3,46 persen yoy menjadi Rp598,35 miliar.
Kinerja perseroan juga makin efisien, tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun 75 basis poin (bps) ke level 79,04 persen pada Juni 2023. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan/NPL gross juga membaik menjadi 2,19 persen pada Juni 2023. Lalu, NPL nett turun dari 0,57 persen pada Juni 2022 menjadi 0,29 persen pada Juni 2023. (*/Fs)