Langgam.id - Pemerintah pusat lewat Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memutuskan adanya kebijakan larangan mudik selama sebulan. Kebijakan yang berlangsung 22 April-24 Mei itu dilakukan demi menghindari lonjakan kasus positif covid-19.
Meski melarang mudik, namun pemerintah berencana tetap membuka sejumlah tempat wisata di berbagai daerah. Pemprov Sumbar masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait dibukanya wisata saat larangan mudik tersebut.
"Nanti soal pariwisata kita juga masih menunggu dari pemerintah pusat, tadi dari Pak Menparekraf mengatakan masih menunggu keputusan akhir, mereka pasti ada rapat terbatas kabinet yang memutuskan soal dibuka atau ditutup," ujar Wagub Sumbar Audy Joinaldy di Bukittinggi, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, pariwisata di Sumbar harus menerapkan aspek CHSE yaitu cleanliness atau kebersihan, health atau kesehatan, safety atau keamanan dan environment atau ramah lingkungan. Pariwisata di Sumbar juga harus bangkit dari keterpurukan.
"Diharapkan di Sumbar juga diharapkan patuh CHSE, jadi kita masih menunggu dari menteri, nanti kita juga diskusi apakah wisata kita buka atau tutup, Sumbar adalah potensial tempat wisata," katanya.
Selain itu terang Audy, soal larangan mudik, apakah akan dilakukan penyekatan di perbatasan atau tidak, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri soal kebijakan itu. Sementara untuk saat ini, pemudik masih bisa pulang kampung.
"Kita tunggu, apakah ada perubahan atau arahan lebih lanjut, bagaimanapun kita kan ikut pemerintah pusat," ungkapnya. (Rahmadi/yki)