Langgam.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin rapat terbatas mengenai penanganan dan pengendalian Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) bersama Forkopimda, pada Jumat (13/8/2021).
Dalam arahannya, Sigit meminta Forkopimda Sumbar melakukan penguatan strategi mitigasi Covid-19 di beberapa lokasi, seperti pasar dan warung makan. Hal ini bertujuan untuk memutar roda perekonomian masyarakat kedepanya.
"Strategi mitigasi pada sektor-sektor tertentu harus dilakukan, sehingga ekonomi masyarakat tetap dapat berjalan. Dari hal di atas, kita juga harus memperhatikan aspek laju penyebaran Covid-19,"jelasnya.
Dengan cara itu, Sigit berharap akan ada momentum pertumbuhan ekonomi. Sehingga Indonesia mampu bangkit di tengah pandemi Covid-19.
“Walau di tengah Pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia saat ini mulai tumbuh sebesar 7,07 persen. Sementara, di Sumbar meningkat sekitaran 5,76 persen,”ucapnya.
Untuk strategi mitigasi kedepanya, Sigit meminta tiga hal yang perlu diperhatikan. Hal ini dimulai dengan penguatan protokol kesehatan seperti 3M, (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), serta penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Dan yang terakhir percepatan dalam vaksinasi.
“Dalam penguatan 3T, Forkopimda diminta bergerak cepat dalam menangani warga yang terpapar virus corona. Selain itu, pada strategi ini Forkopimda diimbau untuk meningkatkan Bed Occupancy Rate (BOR) dan lokasi isolasi terpusat,” jelasnya.
Dalam hal ini, Kapolri juga meminta masyarakat Sumbar yang terpapar virus Covid-19 untuk menjalani perawatan di Isoter. Mengingat, kata Sigit, hal ini lebih baik karena berada di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Sementara terkait dengan program vaksinasi, Sigit menyebut, seluruh elemen di Sumbar harus bahu membahu agar tercapainya target 2 juta vaksinasi per hari.
"Untuk mengejar target vaksinasi 2 juta dari Bapak Presiden, Forkopimda diminta berkoordinasi terkait pelaksanaan vaksinasi di lapangan yang dilakukan secara bersama oleh TNI-Polri, Dinkes Puskesmas, dan relawan. Agar menghabiskan stok vaksin,” ucapnya. (Mg Afdal)