Langgam.id - Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi menilai Wali Kota Padang Hendri Septa harus segera menunjuk wakil wali kota dalam menjalankan tugasnya. Tidak adanya wakil wali kota berdampak terhadap kinerja pemerintahan.
Sebagaimana diketahui, Wali Kota Padang Hendri Septa tidak didampingi wakil wali kota sejak menjabat bulan April 2021 lalu. Hingga sekarang sudah memasuki lima bulan proses pemilihan wakil wali kota Padang belum juga selesai.
"Jelas secara aturan perundang-undangan memang tidak ada batas waktu bagi wali kota untuk menyegerakan, dan tidak ada sanksi jika tidak disegerakan menurut undang-undang itu," kata Asrinaldi, Rabu (8/9/2021).
Ia mengungkapkan, memang dalam aturan diserahkan kepada wali kota bersama DPRD memilih wakil wali kota.
Meski demikian katanya, wali kota Padang harusnya sadar dengan kondisi yang dihadapinya. Apalagi Padang merupakan kota yang semakin besar dengan kompleksitas permasalahan yang terjadi.
Baca juga: Tetapkan 2 Nama Calon Wawako Padang, PAN Tunggu Putusan DPP
Menurutnya, banyaknya masalah yang terjadi, tidak mungkin persoalan itu diurus sendirian, dan harusnya didampingi wakil wali kota.
Walaupun wakil wali kota sifatnya adalah membantu wali kota, tentu banyak tugas yang dapat didelegasikan sehingga pekerjaan selesai lebih baik.
"Itu tidak dilakukan karena mungkin saja wali kota merasa nyaman sendirian. Kemudian barangkali kalau ada wakil wali kota yang tidak sesuai dengan dia, bisa berdampak pada popularitas dirinya, bisa jadi seperti itu," ujarnya.
Atau terang Asrinaldi, bisa juga wakil wali kota lebih populer dan lebih dekat pula ke masyarakat dibandingkan Hendri Septa. Sehingga dikhawatirkan berdampak pada popularitas dirinya untuk menghadapi Pilkada 2024. Sikap kehati-hatian dan keraguan ini yang membuat proses pemilihan lambat.
Padahal katanya, PKS sudah menyiapkan dua calonnya yaitu Muharlion dan Mulyadi Muslim. Sementara nama dari PAN juga dua orang yaitu Ekos Akbar dan Amril Amin. Tinggal wali kota yang mengeksekusi bersama DPRD.
Tidak usah dinilai jauh dengan berbagai persoalan kota, menurutnya, bisa dilihat pada kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih level 4 selama 6 minggu. Artinya tidak ada kemajuan.
"Tambah pula sekda dijabat oleh Plh, jadi lengkaplah penderitaan Kota Padang ini. Jadi saya pikir, perlu kebijaksanaan wali kota ini, jangan autopilot saja penyelenggaraan pemerintahan ini," katanya.
Baca juga: Nama Calon Wawako Padang Belum Dikirim, Ketua DPRD Sebut PKS dan PAN Lamban
Asrinaldi mengatakan, persoalan ini jangan sampai meninggalkan legacy yang buruk dari Hendri Septa. Bisa saja masyarakat menganggap tidak ada pun wali kota, pemerintahan jalan juga. Tentu ini dampak buruk yang harus dipikirkan oleh Hendri Septa.
Menurutnya, masyarakat butuh pelayanan dari pemerintahan, terutama sekarang dalam penanganan covid-19. Jangan sampai PPKM tidak turun level yang berdampak bagi masyarakat seperti anak-anak yang tidak bisa sekolah tatap muka.
"Pelayanan pemerintahan pasti terganggu, wali kota sebagai pimpinan harus ada upaya yang dilakukannya, jangan dibiarkan begitu saja, sehingga Padang ini seperti autopilot. Buktinya PPKM sudah 6 minggu itu lama sekali, padahal Jakarta lebih kompleks bisa turun, masa kita tidak," katanya.
"Jadi seolah-seolah wali kota ini bisa bekerja memimpin sendirian, sementara hasilnya tidak ada seperti gagalnya menurunkan level PPKM. Sementara kalau ada wakil wali kota tentu ada tugas yang bisa dibagi sehingga hasil lebih maksimal," tuturnya
Soal alasan mekanisme yang lama di partai, menurutnya tidak bisa dijadikan alasan. Sebagai wali kota dan pimpinan DPD PAN kata Asrinaldi, harusnya bisa mempercepat karena wakil wali kota itu untuk mendampingi dirinya.