Langgam.id - Untuk memberikan jaminan harga serta juga meningkatkan nilai tawar petani gambir di Kabupaten Pesisir Selatan, pemerintah daerah setempat melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) berencana mendirikan pabrik pengolahan gambir.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhortbun) Pesisir Selatan, Nusirwan mengatakan, dengan berdirinya pabrik pengolahan gambir itu nanti, maka penjualan gambir akan bersaing dan tidak akan bergantung kepada beberapa perusahaan yang berdomisili di Kota Padang saja.
"Pembangunan pabrik pengolahan getah gambir ini direncanakan dimulai tahun 2021 dengan anggaran Rp 7,5 miliar. Dana pembangunan pabrik ini bersumber dari Kementerian Perindustrian," katanya, kemarin, sebagaimana dicuplik dari pesisirselatankab.go.id.
Dijelaskan lagi bahwa dengan cukup melimpahnya bahan baku yang akan diolah menjadi getah gambir, sehingga daerah itu berencana akan mengolah getah gambir tersebut sebagai pewarna batik.
"Hasil produksi pabrik itu nanti, akan bisa memenuhi kebutuhan pengrajin batik dari berbagai daerah secara nasional. Sebab pewarna batik yang berasal dari getah gambir akan menghasilkan kualitas warna sangat bagus," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa saat ini harga harga gambir telah mengalami sedikit kenaikan dibanding satu pekan lalu.
"Saya katakan demikian, sebab harga gambir dalam kondisi basah telah dihargai pedagang Rp 15 ribu per kilogram. Pekan lalu masih Rp 10 ribu per kilogram," ujarnya.
Disampaikan lagi bahwa harga penjualan dari petani kepada pedagang itu akan bisa lebih tinggi bila dijual setelah dikeringkan. Sebab bisa dihargai di atas Rp 25 ribu.
"Namun harga ini akan jauh lebih bersaing lagi bila di daerah ini telah berdiri pabrik pengolahan getah gambir nantinya," tutup Nusirwan. (Osh)