Langgam.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan penerimaan zakat. Salah satunya dengan membentuk 42 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di desa dan kelurahan.
Ketua Baznas Pariaman Jamohor mengatakan, UPZ ini nantinya akan bertugas mengumpulkan zakat di desa dan kelurahan.
"UPZ tersebut merupakan perpanjangan tangan Baznas Pariaman untuk mengumpulkan zakat serta menyosialisasikan dan edukasi terkait zakat di desa dan kelurahan," ujar Jamohor.
Ia mengungkapkan, meski sudah ada 42 UPZ desa dan kelurahan, namun di Kota Pariaman masih ada 30 desa dan kelurahan lainnya yang akan didirikan UPZ.
"Kita berharap, seluruh desa dan kelurahan di Pariaman terdapat UPZ. Sebab hal ini dapat mendukung penuh serta membantu Baznas dalam mengumpulkan zakat," katanya.
Jamohor menjelaskan, dengan adanya dukungan dari UPZ tersebut,, maka dapat memaksimalkan program yang dibuat Baznas Pariaman dalam membantu warga miskin. Baik dari segi bidang usaha, pendidikan, dan hal lainnya.
Ia mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan zakat melalui Baznas Pariaman mencapai Rp4 miliar. Namun semenjak SMA dipindahkan ke provinsi, maka penerimaan zakat melalui Baznas turun menjadi Rp3 miliar.
Sebelumnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman menargetkan menghimpun dana zakat Rp4 miliar pada 2021 guna menjalankan program kemanusiaan dan pendidikan di daerah itu.
Ia mengungkapkan, untuk meningkatkan dana zakat tersebut yaitu dengan membuat unit pengumpul zakat yang tidak saja kantor pemerintahan, namun juga BUMN dan BUMD.
Bahkan katanya, Baznas juga membuat UPZ di kantor desa dan kelurahan. Serta mengajak para perantau dan pihak swasta untuk berzakat melalui badan amil tersebut.
"Saat ini dana Baznas Pariaman yaitu dari zakat ASN dan juga ada dari pihak swasta," terang Jamohor. (*/yki)