Optimalisasi Media Sosial Sebagai Tools Promosi di Era Marketing 5.0

Gerai coffee shop menyuguhkan berbagai keunikan, mulai dari konsep tata ruang sampai dengan menu yang disajikan. Di Kota Padang,

Politeknik Negeri Padang memberikan pelatihan kepada Coffee Shop di Kota Padang untuk meningkatkan engagement konten melalui sosial media yang akhirnya akan bermuara kepada promosi dan penjualan. [foto: Politeknik Negeri Padang]

Langgam.id - Gerai coffee shop menyuguhkan berbagai keunikan, mulai dari konsep tata ruang sampai dengan menu yang disajikan. Di Kota Padang, gerai coffee shop mempunyai konsep beraneka ragam.

Di antaranya, konsep rumahan, kontainer, rumah kopi yang dilengkapi dengan perlengkapan pengilingan kopi tradisional serta berbagai jenis biji kopi serta konsep modern minimalis.

"Menu utama yang dijual adalah minuman berbahan dasar kopi tetapi masing-masing gerai menciptakan variasi rasa dan komposisi bahan yang berbeda sehingga satu gerai dan gerai lainnya punya cita rasa kopi tersendiri," ujar Dosen Politeknik Negeri Padang, Maya Permata Sari.

Ia menjelaskan, bahwa Mmakanan pelengkap yang disajikan juga bervariasi, mulai dari makanan bercita rasa tradisional sampai internasional.

"Fakta yang ditemukan dari penelitian Afifah, Fauzan, Gustiawan, dan Gustina, 2022, terkait dengan pemilik atau pengelola coffee shop di Padang umumnya generasi millennial," ucapnya.

Maya mengungkapkan, generasi yang dekat dan punya ketertarikan yang tinggi terhadap teknologi dan dunia digital. Salah satu bentuk digitalisasi yang sangat dekat dengan kehidupan mereka adalah digitalisasi dalam berkomunikasi.

Digitalisasi berkomunikasi semakin berkembang dengan munculnya berbagai aplikasi media sosial. Data Indonesia.id menyebutkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia terus meningkat dari tahun 2015-2022.

"Maka dari itu, di era Marketing 5.0 media dan para penggunanya merupakan ekosistem potensial untuk memaksimalkan tools promosi secara digital," bebernya.

Maya mengatakan, interaksi antara pemilik akun dengan para follower merupakan aktivitas yang digemari oleh anak muda. Karena saat ini keputusan pembelian tidak hanya bergantung pada produk dan harga saja.

Namun ikatan emosional, interaksi melalui kolom komentar dan repost merupakan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi akibat bergesernya pola perilaku konsumen.

Untuk memastikan mengenai hal tersebut, kata Maya, Politeknik Negeri Padang memberikan pelatihan kepada 10 Coffee Shop terpilih di Kota Padang untuk meningkatkan engagement konten melalui sosial media yang akhirnya akan bermuara kepada promosi dan penjualan.

"Kegiatan ini merupakan aktivitas pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilakukan oleh dosen PNP setiap tahunnya," tuturnya.

Kegiatan pelatihan, kata Maya, dimulai dengan pemaparan materi tentang pergesaran perilaku konsumen di era digital yang diberikan oleh Afifah selaku dosen manajemen pemasaran pada Jurusan Administrasi Niaga PNP.

Selanjutnya pemaparan tentang pentingnya shifting ke digital mode yang disampaikan oleh Willson Gustiawan yang merupakan pakar di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

Kemudian, sesi diskusi selanjutnya disampaikan oleh dosen milenial serta pengguna aktif media sosial oleh Maya Permata Sari yang memaparkan materi tentang bagaimana cara membangun engagement dengan follower untuk kepentingan bisnis.

Diskusi berlangsung hangat karena peserta dengan antusias dan aktif memberikan pertanyaan berkaitan dengan marketing dan konten digital serta berbagi pengalaman dalam mengelola akun media sosial coffee shop milik mereka.

Kegiatan ini juga sekaligus menjadi forum diskusi sesama pengelola coffe shop di Kota Padang. Owner coffee shop Mumukopi (IG: @mumu_kopi) yang sudah berdiri sejak 3 tahun lalu mengatakan bahwa 70 persen konsumen mereka adalah kaum millenial yang rata-rata bekerja dan gen Z yang kebanyakan adalah mahasiswa.

Coffee Shop yang berlokasi di dekat kampus UNP ini sangat aktif di media social dengan 1,3K follower. Konten yang disajikan beragam mulai dari aktivitas para karyawan sehari-hari, konten promosi dan konten yang menjalin interaksi dengan konsumen yang sedang menikmati menu yang ada di Mumukopi.

"Kegiatan workshop ini diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada pengelola usaha bahwa di era Marketing 5.0 saat ini media sosial tidak bisa dilepaskan dari aktivitas bisnis. Terutama usaha yang memilih anak muda sebagai target segmentasi bisnis mereka," ujarnya. (*)

Baca Juga

Slacktivism: Aktivisme Digital yang Berhenti di Layar
Slacktivism: Aktivisme Digital yang Berhenti di Layar
Kominfo Bakal Bentuk Dewan Media Sosial 
Kominfo Bakal Bentuk Dewan Media Sosial 
Gosip Online
Gosip Online
Peran Media Sosial dalam Diskursus Human Capability di Indonesia
Peran Media Sosial dalam Diskursus Human Capability di Indonesia
Langgam.id - BKSDA Sumatra Barat (Sumbar) Kepolisian Resor (Polres) Pasaman mengungkap praktik perdagangan satwa dilindungi via media sosial.
4 Warga Pasaman Diringkus Polisi karena Jual Satwa yang Merupakan Maskot Sumbar di Media Sosial
Berita Tanah Datar - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Menurut Eka, janji kampanye Bajak Gratis, kerap dirundung di media sosial.
Tak Tahan Disindir di Media Sosial, Bupati Tanah Datar Tunaikan Janji Kampanye Bajak Gratis