Langgam.id — Kredit untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi pendorong utama penyaluran kredit perbankan di Sumatera Barat hingga April 2025.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumbar, kredit UMKM tercatat sebesar Rp31,53 triliun atau 43,05 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan.
Kepala OJK Sumbar, Roni Nazra, menyebutkan angka tersebut menunjukkan komitmen kuat sektor jasa keuangan dalam mendukung pelaku usaha kecil dan menengah sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Meski tumbuh tipis 0,58 persen secara tahunan (year-on-year), kontribusinya terhadap kredit keseluruhan masih sangat signifikan.
“Secara umum, kinerja sektor jasa keuangan di Sumbar menunjukkan peran penting dalam mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan risiko yang tetap terjaga,” ujar Roni dalam keterangan resmi dikutip Kamis (3/7/2025).
Secara keseluruhan, sektor jasa keuangan di Sumatera Barat mencatatkan kinerja positif. Total aset perbankan mencapai Rp83,63 triliun atau tumbuh 2,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penyaluran kredit perbankan meningkat sebesar 3,76 persen menjadi Rp73,25 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh perbankan di Sumatera Barat mencapai Rp56,48 triliun, tumbuh 1,05 persen secara tahunan. Kondisi perbankan juga dinilai sehat, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun menjadi 2,60 persen dari 2,64 persen pada April 2024.
Pertumbuhan sektor jasa keuangan ini juga berdampak pada ekonomi daerah. Roni menyebut, sektor ini turut mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat pada triwulan I-2025 yang tercatat tumbuh 4,66 persen (yoy).
Sementara itu, perbankan syariah mencatatkan performa yang mengesankan. Aset perbankan syariah per April 2025 mencapai Rp13,28 triliun, tumbuh 27,32 persen secara tahunan. Pembiayaan syariah yang disalurkan mencapai Rp11,22 triliun (naik 26,71 persen), dengan DPK yang dihimpun sebesar Rp11 triliun. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) juga mengalami penurunan menjadi 1,55 persen dari sebelumnya 1,67 persen.
Bank Perekonomian Rakyat (BPR), baik konvensional maupun syariah, juga menunjukkan kinerja yang solid. Total aset BPR di Sumatera Barat mencapai Rp2,80 triliun atau tumbuh 10,18 persen secara tahunan, dengan penyaluran kredit sebesar Rp2,22 triliun. Menariknya, lebih dari 72 persen dari penyaluran tersebut juga diarahkan untuk mendukung UMKM.
Dengan kinerja yang stabil dan risiko yang terjaga, sektor jasa keuangan di Sumatera Barat berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi UMKM di daerah. (*/f)