Nilai Ekspor Sumatra Barat di Juli 2024 Turun 48,43 Persen, Impor Naik

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan, bahwa nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Juli 2024 sebesar US$146,55 juta.

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Langgam.id - Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengatakan, bahwa nilai ekspor asal Sumatra Barat pada Juli 2024 sebesar US$146,55 juta.

Nilai ini terang Sugeng, mengalami penurunan sebesar 48,43 persen dibandingkan dengan ekspor Juni 2024 yang sebesar US$284,18 juta.

"Ekspor asal Sumatra Barat Juli 2024 ini mengalami penurunan sebesar 35,28 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Sugeng dilansir dari rilis BPS Sumbar, Rabu (4/9/2024).

Sugeng mengungkapkan, ekspor asal Sumbar pada Juli 2024 terjadi pada beberapa golongan barang. Nilai terbesar adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$111,42 juta.

Kemudian, diikuti golongan bahan-bahan nabati (HS 14) sebesar US$7,71 juta, dan golongan sari bahan samak & celup (HS 32) sebesar US$6,06 juta.

"Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari–Juli 2024 tercatat 79,70 persen merupakan ekspor dari golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) dan 3,80 persen merupakan golongan bahan-bahan nabati (HS 14)," ucapnya.

Pada Juli 2024 tersebut terang Sugeng,, komoditas yang paling banyak diekspor pada golongan lemak & minyak hewan/nabati (HS 15) adalah Liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, with iodine value 55 or more, but less than 60 (US$57,44 juta), Crude palm oil (US$22,91 juta), dan Refined palm oil (US$21,16 juta).

Selanjutnya pada golongan bahan-bahan nabati (HS 14) komoditas yang diekspor adalah Palm kernel shells sebesar US$7,71 juta.

Sugeng mengatakan, ekspor asal Sumbar pada Juli 2024 dikirim ke beberapa negara tujuan. Nilai ekspor terbesar pada Juli 2024 adalah ke India sebesar US$53,15 juta dan selanjutnya ke Pakistan sebesar US$18,39 juta.

"Ekspor asal Sumbar ke India memiliki peran yang terbesar terhadap total ekspor Sumatra Barat pada Januari–Juli 2024, yaitu sebesar 32,79 persen. Selanjutnya ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 22,41 persen dan ekspor ke Myanmar memberikan peran sebesar 10,65 persen," bebernya.

Sugeng menyebutkan, komoditas utama yang diekspor ke India pada Juli 2024 adalah Crude palm oil. Sementara itu, ke Pakistan komoditas utama yang diekspor pada bulan ini adalah Refined palm oil.

Sementara itu, kata Sugeng, nilai impor Sumatra Barat pada Juli 2024 sebesar US$47,15 juta. Nilai ini terjadi peningkatan sebesar 70,73 persen dibanding impor Juni 2024.

"Golongan barang impor pada Juli 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$29,75 juta," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa negara pemasok impor pada Januari–Juli 2024 terbesar adalah dari Singapura, dengan perannya sebesar 35,64 persen. (*/yki)

Baca Juga

Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
Pinang Sumbar Makin Diminati, India Jadi Pasar Utama
BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024
BPS mencatat nilai ekspor Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding
BPS: Ekspor dan Impor Sumbar Turun pada September 2024
BPS mencatat pada September 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk BIM
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di September 2024, Malaysia Masih Mendominasi
BPS mencatat, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan yang datang dari BIM pada Agustus 2024 turun masing-masing
Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dan Datang dari BIM Turun di Agustus 2024