Langgam.id - Nan Jombang Dance Company telah selesai melaksanakan Workshop Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan di Daima Hotel, Padang, pada Jumat (21/2/2025).
Pelatihan itu digelar selama tiga hari. Dimulai pada Rabu hingga Jumat 19-21 Februari 2025 dan diikuti oleh berbagai jurnalis di Kota Padang.
Direktur Festival Kaba Nan Jombang, Angga Mefri memuji antusias para peserta dalam mengikuti pelatihan penulisan seni pertunjukan selama tiga hari tersebut.
Angga mengungkapan pemateri meminta para peserta untuk menulis apa yang mereka tangkap setelah menonton seni pertunjukan Nan Jombang Dance Company dengan judul "Rantau Berbisik" dan hasilnya sangat bagus.
"Semua peserta fokus untuk mempraktekkan ilmu-ilmu yang diberikan si pematerinya itu," tutur Angga.
Kemudian, Angga menyebut sepertinya penulisan apresiasi seni pertunjukan minim dan hampir nyaris tidak ada. Tetapi, setelah penyelenggaraan workshop tiga ia yakin dan optimis penulis-penulis baru ini akan bermunculan.
"Nan Jombang akan mengadakan Kaba Festival 2025, yang puncaknya pada Pementasan Nan Balega di Taman Budaya. Nantinya, hasil pelatihan ini bisa diaplikasikan pada pertunjukan tersebut," beber Angga.
"Pertunjukan kesenian tradisi sebanyak 16 pertunjukan tanggal 9 sampai 12 April digelar di Taman Budaya. Setelah itu akan ada lagi pada tanggal 25 sampai 28 April, khusus pertunjukan seni kontemporer Nan Maurak Alek," jelas Angga.
Wartawan Senior Harian Kompas, Frans Sartono mengungkapkan workshop tersebut menjadi titik awal bagi teman-teman untuk semakin mengasah kemampuan di dalam menulis. Khususnya menulis tentang seni pertunjukan dan kebudayaan pada umumnya.
"Karena saya yakin dari hasil workshop kemarin, tulisan teman-teman itu sudah cukup layak untuk dibaca oleh khalayak ramai," tambah Frans.
Pimred Harian Singgalang, Khairul Jasmi mengatakan bahwa penulisan dan reportase para peserta sudah cukup bagus saat menulis pertunjukan.
"Saat diminta menonton dan mengaplikasikannya, tulisan maupun amatan peserta cukup tajam meski ada beberapa kesalahan teknis yang perlu diperbaiki," ujar wartwan senior yang biasa dipanggil KJ itu.
"Kesalahan teknis itu biasa, tidak ada juga manusia yang selalu benar," tambah KJ. (Iqbal/yki)