Langgam.id - Komunitas Literasi Ombilin (KOLOM) secara resmi mengumumkan nama-nama pemenang Sayembara Menulis Cerita Rakyat Sawahlunto di Kota Sawahlunto, Sabtu (15/8/2020).
Ketua KOLOM Armadison, mengatakan sejak sayembara itu dibuka hingga deadline berakhir, terkumpul seratusan naskah cerita rakyat yang ditulis oleh kalangan umum. Termasuk dari kalangan pelajar SMP dan SMA, baik yang berdomisili di Sawahlunto maupun di luar Sumatra Barat. “Antusias peserta mengikuti sayembara ini luar biasa,” katanya lewat rilis yang diterima langgam.id, Senin (17/8/2020).
Sayembara itu sendiri diprogramkan sebagai partisipasi KOLOM mendukung Pemerintah Kota Sawahlunto dalam rangka mendorong pengembangan sektor pariwisata melalui sisi literasi. Sehingga potensi sastra (cerita rakyat) yang berkembang di masyarakat dapat menjadi media promosi bagi Sawahlunto, selain potensi-potensi lainnya.
Dalam sayembara itu, peserta mengangkat cerita yang berkembang turun temurun yang berasal dari masyarakat Sawahlunto , baik pada masa lampau maupun kini memuat kearifan lokal yang mengakar pada kultur.
“Jenisnya berbentuk legenda, fabel, cerita pelipur lara, cerita jenaka dan lainnya,” katanya.
Sayembara itu dikuratori tiga orang juri, masing-masing Muhammad Subhan (Penulis dan Pegiat Literasi, Padangpanjang), Armadison (Ketua KOLOM, Jurnalis, Sawahlunto), dan Fadilla Jusman (Sekretaris KOLOM, Jurnalis, Pegiat Literasi, Sawahlunto).
Tim Kurator memutuskan memilih tiga naskah terbaik kategori umum dan dua naskah terbaik kategori pelajar yang berhak menerima hadiah yang disediakan panitia. Selain itu, ditetapkan naskah pilihan termasuk karya pemenang dibukukan dan masing-masing penulis akan menerima buku tersebut.
Adapun pemenang Sayembara Cerita Rakyat Kategori Umum adalah: Terbaik 1 Alee Kitonanma (Losuang Manangih), Terbaik 2 Maya Sandita (Batang Lunto Kuali Timbago), dan Terbaik 3 Yusrizal Karana (Tukang Tenun dan Orang Bunian).
Pemenang Kategori Pelajar adalah: Terbaik 1 Windia Naurah Auda (Danau Tanah Hitam), dan Terbaik 2: Noor Alifah (Kisah Orang Rantai). Tim Kurator memutuskan tidak memilih Pemenang ke 3 di Kategori Pelajar dikarenakan calon naskah yang diunggulkan tidak memenuhi persyaratan teknis lomba.
Selain pemenang utama, Tim Kurator juga menetapkan naskah pilihan yang akan dibukukan bersama karya para pemenang, yaitu: Budi Saputra (Bujang Timbago), Agus Setiawan (Hantu Tambang Ombilin), Sepno Fahmi (Timbago, Perempuan Itu, dan Dendam yang Tak Usai), Nofri Endrawita, S.Pd.Sd. (Asal-Usul Nama Nagari Kolok), Desi Kirana Aza (Lubuk Nago), Indrawati, S.Pd. (Lengkang Si Anak Malang, Asal Mula Nagari Silungkang), Adrial (Jami Jobang, Perjodohan Berujung Maut), Efji MR (Wanita Berkebaya di Lapangan Segitiga), Rita Ariani, S.Pd. (Selamat Pagi Oom Bill Hiejn, Cerita Asal Mula Nama Tambang Batu Bara Ombilin).
Selanjutnya, Melia Rosalinda (Inyiak Balang Lubuak Simalukuik di Kampung Teleng), Ummu Hasan (Si Ikan Kalang), Tuti Yuliana, S.Pd.I., S.Pd. (Inyiak Puncak Polan), Arif P. Putra (Hikayat Bujang Juaro dan Kawanan Ciling), Mahareta Iqbal Jamal (Alkisah Sitimbago Raya), Maiyulastri, S.Pd.SD. (Pena Emas Sang Demang), Dila Ayu Arioksa (Lubang Hitam Mbah Soero), Suharti, S.Pd. (Sikalang Tempo Doeloe), Lismomon Nata (Bayang-Bayang Roh Leluhur dalam Pertunjukan Kuda Kepang Etnik Jawa di Kota Sawahlunto), Nova Hendra (Legenda Batu Puti), dan Dina Ramadhanti (Kisah Ikan dan Pemuda yang Malang).
Keputusan Tim Kurator bersifat mengikat dan tidak dapat diganggung gugat. Panitia akan menghubungi para pemenang untuk pengiriman hadiah termasuk piagam penghargaan dan buku tercetak bagi pemenang dan nominator yang naskahnya diterbitkan.
“Penerbitan buku sebagai bentuk apresiasi panitia kepada penulis terpilih sekaligus untuk mendokumentasi karya peserta,"katanya. (Rahmadi/SS)