Langgam.id - Taman Budaya Provinsi Sumatra Barat menggelar kegiatan Musyawah Tuo Silek pada 20-23 Mei 2022 mendatang. Helatan ini akan berlangsung di Balai Kaliki, Kanagarian Koto Nan Gadang, Payakumbuh.
“Musyawarah ini saya harapkan mampu menghadirkan program-program yang lebih progresif. Melihat silek sebagai kunci memasuki ilmu pengetahuan,” ujar Supardi, Ketua IPSI Sumbar, Jumat (8/4/2022) dalam keterangan resmi.
Ia menginginkan silek tak sebatas perbincangan gerak semata. Yang hari ini, katanya, tertelan oleh ‘kebisingan’ yang diciptakan oleh perdebatan. Ia ingin musyawarah menggali lebih dalam dan jauh sehingga silek bisa menjadi karakter setiap individu masyarakat Sumatra Barat.
“Kita tertinggal jauh oleh model yang diciptakan oleh dunia luar. Kita perlu juga membuat dunia luar melihat model yang kita ciptakan,” tambah Ketua DPRD Sumbar ini yang sekaligus memberikan dana aspirasinya untuk kegiatan Musyawarah Tuo Silek.
Tentu untuk menemukan persilangan kayu di api dengan panas yang pas, musyawarah dihadiri oleh Tuo Silek yang dianggap bisa memberikan program yang sepadan. Untuk itu, selain data dari IPSI Sumbar dan dinas terkait, Kurator dan Kasi Pameran dan Pertunjukan Taman Budaya terjun langsung menyigi setiap sudut daerah yang ada di Sumatra Barat.
“Informasi ini nanti akan diolah oleh Kurator dan diharapkan bisa menemukan Tuo Silek seperti yang diharapkan,” ujar Sexri Budiman. Ia menambahkan, pencarian ini memang sesuai yang diharapkan oleh Ketua IPSI Sumbar.
Pencipta lagu pop Minang ini menambahkan, kegiatan ini akan memakan waktu sekitar tiga minggu. Ia dan kurator akan berusaha menyisir setiap kab/kota. Dimulai dengan Kota Solok, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya.
Kerja sama juga dibangun dengan dinas setempat. Dinas Pariwisata Kota Solok misalnya, mereka mendatangkan beberapa tuo silek untuk diberikan sosialisasi. Ternyata responsnya mengejutkan. Beberapa tuo silek tersebut bahkan ingin berkumpul dulu dan kemudian menentukan siapa yang akan berangkat nanti mengikuti musyawarah.
Bahkan, Kepala Pariwisata Kota Solok, Evi Basri menyatakan akan menjadikan kegiatan ini sebagai pemicu menaikkan marwah silek.
“Apa pun yang berhubungan dengan silek tradisi kami akan mendukung,” katanya. (rls)
—