Langgam.id - Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-355 Kota Padang sebanyak 12 tokoh masyarakat diberikan pin emas dan piagam penghargaan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang. Pin emas dan piagam penghargaan tersebut diberikan dalam rapat paripurna DPRD Kota Padang dengan agenda memperingati HUT Kota Padang ke-355 pada Rabu, 7 Juli 2024.
12 orang tokoh masyarakat dinilai telah banyak berbuat dalam bidangnya masing-masing. Mereka adalah Rusli Marzuki Saria (bidang senin, budaya dan adat istiadat), Mahyeldi (bidang keagamaan), Neldawati (bidang pemberdayaan wanita), Musfi Yendra (bidang sosial), Indang Dewata (bidang lingkungan hidup), Benny Abeng Law (bidang kemanusiaan), Yudha Putra (bidang kepemudaan dan olahraga), Welfrydha (bidang penggerak koperasi dan UMKM), Gafar Salim (bidang pendidikan), Rizanda Machmud (bidang kesehatan), Asnel (bidang kemasyarakatan) dan Heranof Firdaus (bidang komunikasi dan teknologi informasi).
Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih Pemko Padang atas dharma bakti dan kepedulian para tokoh masyarakat dalam pembangunan Kota Padang.
"Penghargaan kepada tokoh masyarakat dari Pemerintah Kota Padang, rutin diberikan pada setiap peringatan hari jadi Kota Padang. Ini bentuk apresiasi atas kiprah dan sumbangsih yang sudah didedikasikan di bidang masing-masing," ungkap Andree.
Ditambahkan Andree, pengabdian tersebut telah memberikan nilai lebih bagi perkembangan dan kemajuan bagi masyarakat Kota Padang.
"Dari sejuta orang warga kota Padang, hanya 12 orang tokoh masyarakat yang kami pilih. Proses pemilihan dan penetapannya dilakukan dengan sangat ketat, melihat rekam jejak, dan juga sampai dicek ke aparatur penegak hukum (APH)," ungkapnya.
Salah seorang tokoh masyarakat yang menerima pin emas dan piagam penghargaan yaitu Musfi Yendra, kategori bidang sosial. Musfi Yendra dikenal sebagai pegiat sosial. Ia merupakan tokoh termuda dari 12 orang yang diberikan pin emas dan piagam penghargaan. Saat ini Musfi Yendra berusia 42 tahun, sedangkan tokoh masyarakat paling senior yaitu Rusli Marzuki Saria, dalam usia 90 tahun.
Bersama Musfi, tokoh yang juga menerima pin emas dan piagam penghargaan adalah Mahyeldi, yang saat ini menjabat Gubernur Sumatera Barat. Sebelumnya Mahyeldi merupakan Wali Kota Padang.
Dikatakan oleh Musfi, ia mulai terjun ke dunia sosial sejak tahun 2011 silam melalui lembaga Dompet Dhuafa Singgalang. Lembaga yang fokus mengurus orang miskin dengan berbagai bentuk program.
"Saya mulai aktif di Dompet Dhuafa Singgalang sejak tahun 2011-2016 sebagai Kepala Cabang. Lembaga ini merupakan cabang dari Dompet Dhuafa Republika untuk wilayah Sumatera Barat, dan berpusat di Kota Padang. Aktivitasnya menghimpun dana publik dan menyalurkannya kepada masyarakat miskin berupa program pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, bantuan bencana alam, pelatihan dan pendampingan," ungkap Musfi, Rabu (7/8) di DPRD Padang.
Dikatakan Musfi, sejak tahun 2016 ia mulai mengembangkan konsep sosial bisnis di Dompet Dhuafa. Sosial bisnis merupakan program pemberdayaan dalam bentuk usaha produktif.
"Sejak tahun 2016 kami mulai mengembangkan konsep sosial bisnis, yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dalam bentuk usaha sosial," ungkap Musfi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemko Padang, atas pemberian pin emas dan piagam penghargaan tersebut.
"Kegiatan sosial ini bagi saya ibarat pakaian yang menempel di badan, sudah menjadi bagian penting dalam hidup saya. Dalam berkegiatan sosial, tidak pernah sedikit pun saya berpikir untuk mendapat penghargaan dari orang lain ataupun pemerintah," katanya.
Momentum ini baginya bertujuan memotivasi agar lebih banyak lagi anak muda yang terjun ke dunia filantropi.
"Penghargaan ini saya persembahkan kepada masyarakat yang telah mendukung Dompet Dhuafa Singgalang selama ini, baik dalam bentuk donasi, pemikiran, tenaga serta fasilitas apapun, dan terkhusus kepada adik-adik saya, tim Dompet Dhuafa Singgalang yang terus melanjutkan perjuangan mulia ini. Saya sekarang lebih banyak membina dan membimbing mereka, bentuk proses kaderisasi" ungkap Musfi.
Dalam menyempurnakan pengabdiannya di bidang sosial, Musfi juga menulis sebuah buku dengan judul Nurani Filantropis, Realita, Edukasi, dan Gagasan Gerakan Kemanusiaan. Buku setebal 640 halaman tersebut terbit Mei 2024 lalu, dan akan disumbangkan semuanya untuk publik. (*/Yh)
Tag: