Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dewan Perniagaan Usahawan Kecil Malaysia (DPUKM). Kesepahaman ini, awal dari sasaran memasarkan rendang ke 20 negara.
Wali Kota Riza Falepi menandatangi Mou dengan Direktur Perwakilan Indonesia DPUKM Dr (Cn) Teuku Eddy Faisal Rusydi di Payakumbuh, Sabtu (7/3/2020). Sementara, MoU kedua Pembina Koperasi Sentra Randang Saiyo Wawako Erwin Yunaz dengan Dr. Rizayati dari PT. Imza Risky Jaya Jakarta.
Riza Falepi mengatakan, membangun Payakumbuh sebagai kota kecil dengan APBD kecil, tidak gampang. Tetapi dapat dilaksanakan apabila ada keseriusan.
“Kita melalui kondisi produktif berfikir pada tahap awal, dan untuk tahap berikutnya pertumbuhan yang sustainable. Ini adalah motor dari kemakmuran. Kita memang butuh kerjasama dengan perusahaan ini, tidak bisa kerja sendiri, ini adalah prestasi bersama,” katanya, sebagaimana dirilis situs resmi Pemko, Senin (9/3/2020).
Teuku Eddy Faisal Rusydi menyebut perjalanan menuju kerjasama ini membutuhkan proses waktu yang cukup panjang. Dia menceritakan bagaimana Wakil Walikota Erwin Yunaz sering bolak balik Padang-Jakarta agar kerjasama ini dapat terwujud.
DPUKM adalah organisasi yang ada di Negara Malaysia, presidennya Dt. Sri Abu Hasan dan minggu lalu ada di Jakarta bersama Wawako Erwin Yunaz. Disambut Deputi Menteri Koperasi dan UKM Indonesia.
“DPUKM memiliki 50 ribu lebih perusahaan yang aktif ekspor impor, dan ada 20 negara menjadi jaringan pasar kami. Di hadapan Deputi Kementerian kemarin Wawako Erwin sudah mempresentasikan randang Minang dengan baik. Ada ketertarikan DPUKM memfasilitasi agar produk ini bisa sampai ke Malaysia, dan nantinya akan lanjut ke 20 negara lainnya,” kata Eddy.
Menurunya, DPUKM di Indonesia yang akan memfasilitasi rendang ke Malaysia. Sedangkan untuk eksekusi eksport dilakukan oleh PT Imza Rizki Jaya.
“Kita membuka ruang dan pasaran di luar negara agar produk sampai keluar negeri. Dan kita sudah konfirmasi ke Malaysia, agar bisa bawa pulang sampel rendang dan kembali lagi untuk follow up, sehingga ada bisnis matching,” ujarnya.
Eddy harus membawa sampel karena DPUKM terkejut dengan rendang Payakumbuh. Mereka tidak tahu kalau randang ada banyak varian. “Bahkan jamur direndang. Kami tahunya daging saja,” katanya.
Informasi penting juga disampaikan Eddy dimana pada bulan Juni 2020 mendatang, DPUKM akan melaksanakan kegiatan besar-besaran Hari Usahawan Negara. Pengusaha 20 negara akan hadir di Malaysia dan ada lebih kurang 3 ribu stand disiapkan.
“Ini kesempatan cukup bagus agar produk randang bisa dapat minimal 1 stand untuk sharing informasi dan profit disana,” ujarnya.
(*/SS)