Mestika Zed di Mata Keluarga: Ahli Sejarah yang Peduli Profesi

Mestika Zed di Mata Keluarga: Ahli Sejarah yang Peduli Profesi

Jenazah sejarawan Mestika Zed saat hendak dibawa ke Kampus UNP dari rumah duka (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Sejarawan asal Sumatra Barat (Sumbar) Mestika Zed tutup usia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Minggu (1/9/2019). Putra terbaik Minangkabau itu menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 08.40 WIB.

Almarhum Mestika Zed berpulang pada usia ke-64 tahun dan meninggalkan seorang istri bernama Wahyuni Amir. Jenazah almarhum dimandikan di rumah duka di Komplek DPRD Lapai Nomor 34, Gunung Pengilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

Setelah itu, jenazah almarhum Mestika Zed dilepas dan disalatkan di Universitas Negeri Padang (UNP). Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Rektor UNP Ganefri turut hadir di kediaman duka dan mengantar almarhum hingga ke UNP.

Menurut keluarga, sebagai ahli sejarah, almarhum Mestika Zed merupakan sosok yang sangat peduli dengan profesinya. Di pembaringan terakhir, keluarga meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan kolega yang berinteraksi dengan almarhum semasa hidupnya.

"Beliau ahli sejarah, dan juga sering menulis, telah menghasilkan beberapa buku. Kami dari keluarga menyampaikan permohonan maaf, karena beliau banyak teman dan sahabat kerja. Tidak hanya di Sumbar, tapi di Indonesia,” kata Ipar almarhum Mestika Zed, Fajaruddin kepada langgam.id.

Mewakili keluarga, Fajaruddin meminta seluruh teman, sabahat, dan seluruh masyarakat yang kenal dengan Mestika Zed dapat mendoakan yang terbaik untuk almarhum. Serta memaafkan kesalahan beliau semasa hidup.

“Dari keluarga, kami tentu sangat meminta permohonan maaf pada semuanya. Beliau begitu banyak kolega,” katanya.

Fajaruddin mengaku alamarhum Mestika Zed sebelumnya dalam keadaan sehat. Namun, tiba-tiba mengalami sesak nafas hingga dilarikan ke RSUP M Djamil Padang.

"Sekitar 05.30 subuh beliau merasa sesak nafas dilarikan oleh istri dan adik saya. Saat di rumah sakit masih bisa berkomunikasi. Setelah setengah jam droop dan detak nadi turun,” ceritanya.

Ia mengaku, tim dokter yang menangani telah berusaha semaksimal mungkin memberikan perawatan di unit gawat darurat (UGD). Namun, setelah berjuang selama setengah jam, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.

"Malang tidak dapat kita tolak, jam 08.40 beliau meninggal dunia. Dalam usia 64 tahun meninggalkan seorang istri. Tadi di rumah sakit kami melihat, hampir setengah jam beliau berjuang," ungkap Fajaruddin.

Usai dimandikan di rumah duka, jenazah almarhum Mestika Zed kemudian dilepas dan disalatkan di UNP. Almarhum Mestika Zed akan dimakamkan di Batu Hampar, Kabupaten Limapuluh Kota. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Universitas Negeri Padang (UNP) yang diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM UNP 5.6) kembali mencatatkan langkah penting dalam
Perkuat Hubungan Kerja Sama Antar Kampus, BEM Gelar UNP Goes to International
KP2MI dan UNP Gelar Pelatihan Siapkan Calon Pekerja Migran Kompeten
KP2MI dan UNP Gelar Pelatihan Siapkan Calon Pekerja Migran Kompeten
Menteri Diktisaintek Resmikan 8 Gedung Baru UNP
Menteri Diktisaintek Resmikan 8 Gedung Baru UNP
Wisuda ke-140 UNP: Luluskan 3.673 Wisudawan, Rektor Ingatkan Soal Pentingnya Karakter dan Kepemimpinan
Wisuda ke-140 UNP: Luluskan 3.673 Wisudawan, Rektor Ingatkan Soal Pentingnya Karakter dan Kepemimpinan
Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar prosesi wisuda ke-140 periode September. Pada periode ini, wisuda digelar selama tiga hari
Wisuda ke-140 UNP, Rektor Tekankan Pentingnya Lulusan Berkarakter
JS Khairen Hidupkan Semangat Literasi di UNP lewat Ngaji Literasi Semesta Buku
JS Khairen Hidupkan Semangat Literasi di UNP lewat Ngaji Literasi Semesta Buku