Cabai Mahal, Sumbar Tetap Deflasi 0,06 Persen

Cabai Mahal, Sumbar Tetap Deflasi 0,06 Persen

Cabai merah keriting. (Foto: pixabay.com)

Langgam.id – Meski harga cabai merah mengalami kenaikan, namun belum berpengaruh terhadap laju inflasi Sumatra Barat. Justru per Agustus 2019, Sumbar mengalami deflasi dari sebelumnya selama lima bulan berturut-turut mengalami inflasi.

Sumbar mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau Juli 2019.

Deflasi tipis itu, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama A disebabkan turunnya harga-harga sebagian besar komoditas pangan pokok, makanan jadi, biaya transportasi, dan jasa komunikasi.

“Beberapa komoditi yang mengalami penurunan seperti bawang merah dan daging ayam ras cukup berpengaruh (terhadap inflasi/deflasi),” katanya melalui keterangan resmi yang diterima Langgam.id, Selasa (3/9/2019).

Menurutnya, harga bawang merah mengalami penurunan didorong terjaganya pasokan di Sumbar maupun dari Sumbar, mengingat musim panen di sentra-sentra produksi bawang merah sudah masuk.

Begitu juga dengan ayam ras yang stoknya di tingkat peternak cukup berlimpah, sehingga memicu penurunan harga.

“Deflasi pada sejumlah komoditas bahan pangan strategis turut berimbas pada penurunan harga makanan jadi yakni dari 0,51 persen pada Juli dan minus 0,01 persen pada Agustus,” ujarnya.

Selain itu, penurunan tarif angkutan udara sejak Juli lalu, normalisasi permintaan serta imbas kebijakan pemerintah untuk menurunkan harga hingga 50 persen dari tarif batas atas untuk penerbangan tertentu ikut berkontribusi mendorong deflasi.

Meski begitu Wahyu mengingatkan beberapa komoditas masih mengalami tren kenaikan harga, seperti cabai merah yang masih dijual di kisaran harga Rp60.000 - Rp65.000 per kilogram di pasaran.

Untuk memastikan inflasi daerah lebih terjaga, BI Sumbar melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendorong ditingkatkannya koordinasi antar daerah di Sumbar, optimalisasi peran toko tani, sekaligus kabupaten/kota mereplika program toko tani yang sudah ada, mengantisipasi gangguan produksi, dan memastikan rantai distribusi berjalan dengan baik.

Baca Juga

Pemerintah baru saja menggelontorkan paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri atas 8 program akselerasi, 4 program lanjutan dan 5 program
Stimulus Ekonomi 2025, Ojol dan Pekerja Lepas Dapat Perhatian Khusus dari Pemerintah
Pemerintah merilis paket ekonomi 2025 yang mencakup 8 program akselerasi, 4 program lanjutan, dan 5 program penyerapan tenaga kerja (8+4+5).
Pemerintah Rilis Program Paket Ekonomi 8+4+5, Ini Tiga Dampak Positifnya
Hadirkan 58 UMKM, Sumbar Creative Economy Festival 2025 Raih Transaksi Rp1,9 Miliar
Hadirkan 58 UMKM, Sumbar Creative Economy Festival 2025 Raih Transaksi Rp1,9 Miliar
Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan
Anggaran Kemenkeu 2026 untuk Stabilitas Fiskal dan Ekonomi yang Inklusif Berkelanjutan
Dari Machiavelisme Hingga Kambing dan Singa
Dari Machiavelisme Hingga Kambing dan Singa
Sumatera Barat, sebuah provinsi yang dikenal memiliki sejarah politik yang kaya dan beragam, selalu menunjukkan dinamika politik yang unik.
Bisnis Trump: Dari Perang Dagang Menuju Perang Nuklir