Menyusuri Labirin Kreativitas Penulis Amerika Terkenal James Dashner

Menyusuri Labirin Kreativitas Penulis Amerika Terkenal James Dashner

Berliana Putri Pribadi. (Foto: Dok. Pribadi)

James Smith Dashner adalah seorang penulis asal Amerika yang namanya naik daun berkat seri novel “The Maze Runner”. Pria ini dapat menarik pembaca khususnya anak muda,  karena tulisannya yang dikemas sangat apik dengan menciptakan sebuah labirin cerita yang menggugah, yang menggigring pembaca muda ke dunia yang penuh dengan misteri, petualangan, dan emosi yang kuat dengan penokohan karakter yang rumit dan berlapis-lapis.

Sebelum namanya melejit, Dashner sudah memulai kariernya pada tahun 2003 dengan penertiban novel debutnya yang berjudul “A Door in the Woods”.  Setelah itu, sekitar tahun 2008 dia merilis novel pertamanya dalam seri “The 13th Reality” bertajuk “The Journal of Curious Letters”, yang mengusung genre fantasi petualangan yang mendapat respon baik dari para pembaca.

“Saya suka ceritanya karena ini terbilang ringan untuk dibaca. Di samping itu saya juga penggemar cerita fantasi, jadi saya sangat menikmati alur ceritanya,” kata Zazkia Ulfa (19 ), seorang mahasiswa penggemar  novel fiksi.

Pada tanggal 6 Oktober 2009 merupakan awal kesuksesan darinya dengan merilis novel dalam seri “The Maze Runner”. Karya-karyanya dalam seri ini telah berhasil meraih penghargaan dan nominasi di New York Times Bestselling Series dan ALA Fiction for Young Adults pada tahun 2010, ALA Teens’ Top Ten – 2011 untuk buku seri keduanya, dan ALA Teens’ Top Ten – 2012 untuk seri ketiganya.

 “Saya tahu mengenai novel ini dari teman saya, dia merekomendasikan novel yang menurut saya alurnya sangat menantang dan membuat kita penasaran dengan bagaimana kelanjutan dari serinya. Saya harap saya dapat membaca keseluruhan dari seri buku tersebut,” ujar Rahma Putri (18), seorang mahasiswa. Dari pernyataan dari Rahma Putri dapat kita ketahui bahwa novel ini memanglah populer di kalangan anak muda.

Tahun 2014 menjadi tahun emas bagi Dashner, karena seri novelnya diadaptasikan menjadi sebuah film layar lebar yang diproduksi oleh 20th Cenntury Fox dan Wes Ball menjadi sutradaranya. Pengadaptasian ini dikarenakan antusiasme para pembaca terhadap seri novel ini. Namun sangat disayangkan beberapa para pembaca kecewa terhadap film adaptasinya. Seperti yang diungkapkan oleh Natasha Ardelia (18), seorang mahasiswa penggemar seri novel The Maze Runner.

 “Awalnya saya sangat antusias mendengar bahwa “The Maze Runner“ akan diadaptasikan menjadi sebuah film, akan tetapi saya sedikit kecewa karena banyak alur atau adegan yang ada di film tidak sesuai dengan novel aslinya,”

Setelah merilis film ini pada tahun 2014 rumah produksi 20th Century Fox kembali merilis film seri lanjutannya “The Scorch Trial” pada tahun 2015 dan “The Death Cure” pada tahun 2018. Kali ini untuk serial terakhir dari “The Maze Runner”  disambut antusias mendapat berbagai respon dari para penggemar, karena berbeda dari sebelumnya, perilisan serial terakhir ini memang benar-benar di kemas baik oleh sang produser Wes Ball.

“Menurut saya seri terakhir ini sedikit mengecewakan, karena alurnya antiklimaks, jadi sedikit menjatuhkan ekspektasi saya terhadap seri penutupnya. Tapi, saya cukup puas dengan keseluruhan alur dari semua serinya. Film ini saya beri nilai 9 dari 10 untuk keseluruhan,” kata Abiyyu (19), seorang mahasiswa yang gemar dengan film aksi.

 Wes Ball membutuhkan waktu 3 tahun untuk memproduseri kembali seri ini. Dengan kata lain Wes Ball ingin membangun kembali antisipasi dari para penggemar serial ini. Bukan hanya karena itu, dikarenakan ini series terakhir yang difilmkan, tentu Wes Ball sangat memperhatikan setiap detail dari film ini agar para penggemar merasa puas terhadap akhir ceritanya.

“Waktu itu saya sangat menunggu-nunggu perilisan seri terakhirnya, karena jarak perilisan yang cukup berbeda dari 2 seri sebelumnya. Tetapi sangat disayangkan ini merupakan series terakhirnya ,” kata Mita, seorang guru penggemar film aksi (25).

 Tidak sampai disitu saja kreatifitasnya, pada tahun 2023 James Dashner merilis sebuah buku yang berjudul “The Godhead Complex” yang berada dalam genre fiksi ilmiah. Ini merupakan buku sekuel kedua dari “The Maze Runner“ dan buku sekuel petamanya ” The Maze Cutter” dirilis pada tahun 2022.

Setelah menyusuri bagaimana kreatifnya James Dashner dalam membuat sebuah cerita hingga mendapat kesuksesan besar dalam karyanya dan mendapatkan banyak penghargaan yang bergengsi sampai akhirnya pun karyanya diadaptasikan menjadi sebuah film yang tak kalah populernya. James Smith Dashner adalah bukti nyata dari seorang penulis yang mampu menciptakan karya unik yang mutakhir.

*Penulis: Berliana Putri Pribadi (Mahasiswi Sastra Inggris FIB Universitas Andalas)

Tag:

Baca Juga

Komisi III DPR RI dijadwalkan memanggil Kapolda Sumatra Barat, Kapolres Solok Selatan, serta Kadiv Propam Polri pada Kamis (28/11/2024).
Komisi III DPR Akan Panggil Kapolda Sumbar, Soroti Pengawasan Penggunaan Senjata Api
Kampanye akbar pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang nomor urut 1, Fadly Amran dan Maigus Nasir, akan berlangsung pada Sabtu
Kampanye Akbar Pasangan Fadly Amran-Maigus Nasir Akan Digelar di Pantai Padang
Penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar (34) oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang
Penembakan di Polres Solsel, PBHI Sumbar Desak Evaluasi Perlindungan Pejuang Lingkungan
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menegaskan komitmen Polda Sumbar untuk menindak tegas segala aktivitas tambang ilegal, termasuk galian C.
Kapolda Sumbar: Penegakan Hukum Tambang Ilegal Akan Berjalan Terus
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatra Barat menyebut insiden penembakan Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto
Kasus Penembakan Kasatreskrim Solsel, WALHI Sumbar Sebut Ini Tragedi Kejahatan Lingkungan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid secara tegas memperingatkan pihak
Menteri ATR/BPN Ingatkan Aparatur Negara yang Terlibat Mafia Tanah: Saya Sendiri yang Antar ke Aparat