Menuju Transisi Energi Bersih, Masjid Buya Syafii Maarif di Sumpur Kudus Gunakan Panel Surya

Langgam.id – Langkah kecil menuju masa depan energi bersih kini dimulai dari Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Masjid Buya Syafii Maarif resmi beralih dari energi berbasis genset dan listrik PLN ke sumber daya yang lebih ramah lingkungan—energi surya.

Pemasangan panel surya dilakukan pada Jumat (2/5) kemarin, sebagai bagian dari program Sedekah Energi yang diinisiasi Koalisi Muslim for Shared Action on Climate Impact (Mosaic) Indonesia. Program ini telah berjalan sejak 2022, dan Sumpur Kudus menjadi salah satu titik penting di Sumatera Barat tahun ini.

“Setelah NTB, Yogyakarta, dan Jawa Barat, tahun ini kami membawa program ini ke Sumatera Barat. Pemilihan masjid dilakukan berdasarkan survei, termasuk intensitas cahaya matahari dan peran strategis masjid di masyarakat,” ujar M. Syahdiladarama, perwakilan Mosaic Indonesia.

Menurut Syahdiladarama, keberadaan panel surya ini diharapkan bisa menjadi solusi atas persoalan listrik yang kerap padam di wilayah tersebut. “Yang terpenting, azan tetap berkumandang meskipun listrik mati. Kami juga telah memberikan pelatihan dasar kepada masyarakat agar dapat mengelola sistem ini secara mandiri,” tambahnya.

Delta Prayoga Nugraha, teknisi yang menangani pemasangan sistem ini, menjelaskan bahwa Masjid Buya Syafii kini didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 5.500 WP, mampu memenuhi kebutuhan listrik 3.500 VA. Dilengkapi baterai 9.600 Watt, sistem ini mampu beroperasi mandiri hingga satu setengah hari.

“Teknologi yang digunakan adalah sistem hybrid dengan pengalihan otomatis melalui Automatic Transfer Switch (ATS). Jika panel tidak optimal karena cuaca mendung, maka sistem akan beralih ke listrik PLN,” jelas Delta.

Kendala kecil seperti kemiringan atap berhasil diatasi dengan pemasangan rel khusus. Dengan cuaca cerah yang mendukung, PLTS ini mampu mencukupi seluruh kebutuhan listrik masjid—dari pengeras suara hingga pompa air.

Dampak Langsung bagi Masyarakat

Wali Nagari Sumpur Kudus Selatan, Khairul Basri, menyambut antusias keberadaan panel surya ini. Menurutnya, pemadaman listrik di wilayah tersebut bisa terjadi 5 hingga 10 kali dalam seminggu, dan lebih sering lagi saat musim hujan.

“Kadang sampai 24 jam mati lampu. Dengan adanya tenaga surya ini, kami tidak lagi khawatir azan tak terdengar karena speaker mati,” ujarnya.

Senada dengan itu, Leo Prima Weski (26), pemuda setempat, menilai bahwa kehadiran panel surya bukan hanya soal energi alternatif, tetapi juga sarana edukasi.

“Anak-anak dan pemuda di sini jadi tahu bagaimana menyeimbangkan teknologi dengan kelestarian alam. Ini mengubah cara pandang kami terhadap energi,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa hampir seluruh aktivitas di masjid, dari azan hingga pengisian air wudhu, bergantung pada listrik. “Biasanya kalau listrik mati, air pun mati. Sekarang semua tetap berjalan normal,” ujarnya.

Warga lainnya, Novia Sartika (35), juga mengapresiasi dampak panel surya bagi kehidupan sosial masyarakat. “Dulu kalau ada yang meninggal, pengumuman dari masjid tidak terdengar karena mati listrik. Sekarang, informasi bisa tetap disampaikan. Bahkan kami bisa isi daya HP ke masjid saat listrik rumah padam,” ucapnya.

Pemasangan PLTS di Masjid Buya Syafii Maarif ini menelan biaya Rp75 juta. Meski bukan angka kecil, namun manfaatnya dirasakan langsung oleh ratusan warga yang selama ini bergantung pada pasokan listrik yang tidak stabil. (*/Yh)

Tag:

Baca Juga

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau kondisi Nagari Padang Laweh Malalo di Kabupaten Tanah Datar yang turut luluh
Menteri PU Tinjau Kondisi Nagari Padang Laweh Malalo Tanah Datar Pascabencana
Perusahaan Umum Bulog Kanwil Sumatra Barat (Sumbar) menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 269,5 ton pada Selasa (9/12/2025).
Bulog Sudah Salurkan 725,8 Ton Beras CBP ke Daerah Terdampak Bencana di Sumbar
Satlantas Polres Kota Padang Panjang melakukan uji coba pembukaan jalur Padang-Bukittinggi jalur Lembah Anai untuk kendaraan roda dua mulai hari ini Senin (8/12/2025).
Jalur Lembah Anai untuk Roda Dua Ditutup Sementara Imbas Cuaca Buruk
Pemkab Tanah Datar resmi perpanjang masa tanggap darurat selama tujuh hari terhitung mulai 10-17 Desember 2025 mendatang.
Masa Tanggap Darurat di Tanah Datar Diperpanjang hingga 17 Desember
LP2M UIN Imam Bonjol Padang menggelar Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi KKN 2025
Susun Rancangan Model KKN dan Pengabdian Dosen 2026, LP2M UIN IB Padang Gelar FGD
Dirut Bank Nagari Gusti Candra Raih TOP 100 CEO 2025 dari Infobank
Dirut Bank Nagari Gusti Candra Raih TOP 100 CEO 2025 dari Infobank