Langgam.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan berkunjung ke Sumatra Barat (Sumbar) besok, Selasa (20/12/2022). Kunjungan itu akan didampingi oleh anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade.
Andre mengatakan, mereka akan melihat latihan Klub Semen Padang FC, dan mengunjungi jalur ekstrem Sitinjau Lauik. Kemudian juga ada agenda peresmian pengaktifan kembali Kereta Api (KA) Mak Itam di Sawahlunto. Kegiatan lain, menyaksikan MoU Pemkab Agam dengan PT KAI terkait penyelesaian solusi kemacetan Padang Luar.
Bersama Andre Rosiade, Erick Thohir akan melihat kesiapan pembangunan flyover Sitinjau Lauik yang selama ini diperjuangkan. Skema pembangunan melalui Kerjasama Pemerintah dan Bahan Usaha (KPBU) ini diharapkan bisa dimulai di 2023.
"Saya sebagai anggota DPR RI mewakili masyarakat Sumbar mengucapkan terimakasih atas bantuannya untuk Sumatera Barat terhadap pembangunan flyover Sitinjau Laut dengan metode KPBU dengan Kementerian PUPR," kata Andre Rosiade, Senin (19/12/2022).
Kata Andre Rosiade, dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Erick akan bertolak menuju Indarung menyaksikan latihan pemain Semen Padang FC. Mereka akan berbincang dengan pemain bola dan suporter klub kebanggaan Ranah Minang ini.
Setelah itu rombongan akan berhenti di Sitinjau Lauik untuk mengecek lokasi pembangunan fly over dari KPBU Hutama Karya jelang ke Sawahlunto.
"Di Sawahlunto meresmikan KA Mak Itam. Selanjutnya menyaksikan tandatangan MoU antara KAI dengan Bupati Agam utk mengurai kemacetan di Pasar Padang Luar," kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu.
Erick Thohir bakal meresmikan reaktivikasi jalur kereta api Sawahlunto–Muaro Kalaban. Jarak dari stasiun kereta api Sawahlunto ke Muaro Kalaban sekitar 4 Km, sepanjang 828 meter di antaranya berupa terowongan atau lubang kalam.
Jalur ini dibangun 1892 dan sudah mati. Kini, diaktifkan kembali untuk menjaga aset bangsa sekaligus untuk menunjang wisata Kota Tambang. Kereta yang akan beroperasi di sana disebut Mak Itam, loko tua yang bahan bakarnya dari batubara.
Diketahui, Kementerian PUPR sendiri mendukung rencana pembangunan Flyover Sitinjau Lauik untuk mengurangi terjadinya kecelakaan. Skema pembangunan yang saat ini sedang dalam proses penelaahan adalah melalui KPBU.
Untuk rencana Flyover Sitinjau Lauik ini, pada tahap pertama untuk kawasan Panorama I, perkiraan dananya Rp1,6 triliun. Proses review desain untuk Panorama I itu untuk exit dan entry-nya karena ada perubahan tikungan.