Langgam.id - Kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat (Sumbar) menurun sejak mahalnya tiket pesawat udara. Jika hal ini berlangsung lama, pengaruhnya akan semakin besar.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di sela-sela peringatan ulang tahun ke-50 Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Menurutnya, Gubernur Sumbar telah melayangkan surat kepada Kementerian Perhubungan, Garuda dan Lion beberapa waktu lalu untuk menyampaikan masalah ini, namun belum memperoleh jawaban.
"Kita memang berharap ada perhatian dari menteri perhubungan terhadap kenaikan harga tiket ini. Karena, berdampak pada dunia pariwisata Sumatra Barat dan perkembangan ekonomi masyarakat terutama UKM," ujar Nasrul Abit sebagaimana dilansir siaran pers Humas Pemprov Sumbar.
Ketua PHRI Haryadi Sukamdani dalam sambutannya mengatakan sektor perhotelan dan restoran lesu karena penurunan kunjungan Wisatawan dalam dan luar Negeri. Faktor penting penyebabnya, tingginya harga tiket transportasi udara.
"Kondisi ini menjadi keluhan seluruh pengusaha Hotel Restoran serta UMKM yang bergerak di bidang Pariwisata dan sampaikan kepada ketua PHRI," katanya
Presiden Joko Widodo yang hadir dalam acara tersebut merespon langsung masalah itu. Ia akan memanggil Direktur Utama Pertamina untuk menstabilkan harga bahan bakar pesawat avtur agar sama harganya dengan harga bahan bakar di luar negeri.
Presiden dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh penggiat pariwisata yang telah berusaha bekerja sama dalam mengembangkan sektor pariwisata sehingga jadi produk unggulan karena pertumbuhannya melebihi sektor migas.
"Pembangunan infrastruktur di bidang pariwisata seperti pembangunan bandara, destinasi pariwisata dan fasilitas pendukung objek wisata selalu ditingkatkan," ujar presiden. (HM)