Menteri Agama Bersyukur Peristiwa Muzdalifah Tahun Lalu Tidak Terulang

InfoLanggam - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersyukur tantangan mabit di Muzdalifah berhasil tertangani pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Menurutnya hal ini bisa terwujud karena kerja keras semua petugas haji.

“Kita sangat bersukur, tantangan kemarin adalah Muzdalifah. Tahun ini berkat kerja keras saudara-saudara sekalian, jemaah haji mabit di Muzdalifah sudah bersih pukul 07.30 WAS,” ujar Menag di hadapan ratusan Petugas Penyelangga Ibadaj Haji (PPIH) saat acara ‘Menag Menyapa dan Mengapresiasi Petugas PPIH Arab Saudi di hotel daerah Jarwal, Rabu malam (19/6/2024).

Kondisi tersebut jauh berbeda dari tahun lalu, lanjutnya, di mana peristiwa Muzdalifah menyisakan trauma pada jemaah. Di mana, para jemaah baru bisa dievakuasi sampai bersih hingga pukul 14.00 WAS.

“Atas nama pemerintah dan jemaah saya sampaikan terimakasih buat saudara-saudada sekalian PPIH Arab Saudi, tanpa berkat kalian traumatahun lalu bukan tidak mungkin terjadi kembali,” papar Menag yang akrab disapa Gus Men ini.

Gus Men mengatakan penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Persoalan Mina yang disebut overload, menurutnya pemerintah terus mengupayakan yang terbaik.

“Soal Mina, dari dulu ukuran tendanya begitu, jemaahnya bertambah. Di jamarat desak-desakkan, di masjid juga desak-desakkan,” cetusnya.

“Ini memang enggak patut dinaklumi tapi pemerintah akan terus berusaha bagaimana memberikan pelayanan terbaik buat jemaah,” sambung Menag.

Lebih lanjut Gus Men mengatakan penyelenggaran ibadah haji selalu menjadi sorotan publik karena ini tugas yang dilindungi undang-undang.

“Banyak orang yang matanya menatap kita, kita harus tetap semangat, meski ada dari mereka yang menatap keluar kata-kata yang menyakitkan kita, kata-kata yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi sebenarnya, tidak usah berkecil hati dan sakit,” katanya.

Jadikan hal itu, lanjut Gus Men, sebagai semangat untuk memberikan layanan terbaik pada jemaah.

“Pada akhrinya waktu yang membuktikan siapa bekerja dengan siapa yang bisa bacot doang.,”/sentilnya yang disambut aplause dari ratusan petugas haji.

Gus Men mengatakan terkadang orang yang membenci kita bukan karena kita berbuat buruk atau berprilaku jahat. “Tetapi sebaliknya, orang benci pada kita tidak suka pada kita karena kita bekerja dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

“‘Mereka sedang iri karena saudara sedang berbuat baik,” sambungnya.

Lebih lanjut Menag meminta semua petugas fokus memberikan pelayanan pada jemaah. Tidak perlu mempedulikan tanggapan dari pihak luar.

“Kalau misal ada efek-efek misal efek politik, biar saya yang nanggung. Enggak usah mikir. Isu poltik biar saya yang mendengarkan, biar saya yang menghadapinya,” tandasnya. (*)

Baca Juga

Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf memberikan kuliah umum di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP),
BP Haji Harap Adanya Kontribusi Perguruan Tinggi Dukung Suksesnya Penyelenggaraan Haji
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang memulangkan 3.110 jemaah haji ke tanah suci yang tergabung dalam 6 (enam) kloter.
3.110 Jemaah Haji Debarkasi Padang Telah Kembali ke Tanah Air
Pemulangan jemaah haji Debarkasi Padang asal Provinsi Bengkulu ditutup dengan kedatangan kloter 5 dari tanah air pada Kamis (19/6/2025) malam
Tiba di Tanah Air, Kloter 5 Tutup Fase Pemulangan Jemaah Haji Asal Bengkulu
Pesawat Lion Air JT3081 yang mengangkut jemaah haji kloter 04 Debarkasi Padang mendarat di Bandara International Minangkabau (BIM),
Transit 4 Jam di BIM, Jemaah Kloter 04 Debarkasi Padang Lanjut ke Bengkulu
Jumlah jemaah haji Embarkasi Padang yang meninggal dunia di Tanah Suci bertambah. Terbaru, satu emaah kloter 06 asal Tanah Datar dinyatakan
Satu Jemaah Haji Asal Tanah Datar Meninggal di Tanah Suci, Dimakamkan di Makkah
Pemulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air akan dimulai pada 11 Juni 2025. Saat ini seluruh jemaah bersiap memasuki fase akhir ibadah
Pemulangan Jemaah Haji Dimulai Besok, Kloter 1 Embarkasi Padang Tiba di Tanah Air 12 Juni