Langgam.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Hamdani menyatakan dirinya akan menjabat sekitar 15 hingga 20 hari. Dalam waktu yang singkat itu, dia diminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melaksanakan dua tugas utama.
Hamdani menjelaskan, bahwa dirinya pertama ditugaskan untuk melantik kepala daerah terpilih di Sumbar hasil Pilkada 2020. Sebab yang melantik kepala daerah harus seorang penjabat. Pelantikan secara serentak dijadwalkan pada 26 Februari 2021.
"Kita berharap pelantikan kepala daerah di Sumbar segera diagendakan pada 26 Februari. Sementara untuk pelantikan gubernur Sumbar sampai saat ini belum ada dijadwalkan," katanya di Istana Gubernur Sumbar, Kamis (18/2/2021) malam.
Menurutnya, sebagai Pj, tugasnya sama dengan gubernur definitif, hanya saja waktu menjabatnya singkat. Apalagi untuk menjadi Pj di Sumbar lebih singkat lagi dibanding Pj di daerah lain. Sebab daerah lain sidangnya di Mahkamah Konstitusi (MK) masih berlanjut.
"Pj itu tugasnya seperti gubernur definitif, durasi waktunya singkat, bisa 1 bulan bisa 2 bulan, sampai 6 bulan. Tapi kalau untuk saya di Sumbar sekitar 15 hingga 20 haris sampai dilantiknya gubernur baru," ujarnya.
Baca juga: Profil Hamdani, Putra Pesisir Selatan yang Jadi Pj Gubernur Sumbar
Hamdani bersyukur karena pilkada di Sumbar berjalan dengan baik dan aman. Sumbar tidak ada gejolak pasca pilkada, termasuk tidak ada gejolak pasca putusan MK. Semua pihak yang ikut pilkada telah menerima keputusan. Apalagi Sumbar merupakan daerah yang banyak menggelar pilkada.
"Kita apresiasi sekali, termasuk pasca keputusan MK, jadi semua pihak menerima, penyelesaian dari jalur hukum, tidak ada di luar itu," katanya.
Selain melantik kepala daerah dengan mensukseskan agenda nasional di masa transisi, dirinya juga diminta memastikan program penanggulangan covid-19 berjalan dengan baik. Target vaksinasi nasional di daerah dan memastikan program kerja pemerintah berjalan di masa transisi.
Kemudian terang Hamdani, dirinya juga diminta berkoordinasi dengan stakeholder dan masyarakat untuk menciptakan ketertiban. Kemudian megkampayekan upaya preventif penyebaran covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan.
"Harapannya saya lancar seperti saat jadi penjabat gubernur Bali. Pejabat tinggi pratama pasti sudah sering bertemu saya, sudah kenal semua. Kita akan ketemu kemudian analisa dan evaluasi tugas, bagaimana pelaksanaan tugas selanjutnya," ujarnya. (Rahmadi/yki)
