Langgam.id - Akrokordo atau yang biasa disebut skin tag merupakan kulit timbul yang umum dengan batang sempit dan menonjol. Namun sebagian besar banyak mengira bahwa skin tag merupakan tahi lalat, namun keduanya justru berbeda.
Meski skin tag tidak berbahaya, namun tidak sedikit orang yang tidak nyaman memilikinya. Bahkan beberapa dari mereka kurang percaya diri jika memiliki Skin tag di area tubuh yang dapat terlihat seperti di leher, punggung ataupun ketiak.
Melansir dari The Sun pada Selasa (19/10/2021), skin tag merupakan pertumbuhan kulit kecil menonjol yang menggantung di kulit. Skin tag terbentuk dari dari serat kolagen longgar (sejenis protein) dan pembuluh darah yang dikelilingi oleh kulit.
Pada umunya, skin tag dapat berukuran mulai dari beberapa milimeter hingga 5 cm. Hal ini biasanya ditemukan di leher, ketiak, punggung, sekitar selangkangan dan dada, menurut NHS, layangan kesehatan Inggris.
Beberapa orang kerap menyamakannya dengan kutil atau tahi lalat. Namun skin tag sendiri berbeda dengan kutil atau tahi lalat. Skin tag cenderung lebih kasar dengan permukaan tidak beraturan.
Biasanya skin tag sendiri paling sering dimiliki oleh orang dewasa dan usia lanjut serta mereka yang menderita diabetes tipe 2. Skin tag juga dapat tumbuh pada orang yang memiliki kelebihan berat badan.
Namun begitu, skin tag tidak menular dan berbahaya. Masalah kulit ini dapat dihilangkan jika membuat Anda tidak nyaman.
NHS menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan skin tag. Namun para ahli memperingatkan untuk tidak melakukannya sendiri dan harus konsultasi lebih dulu dengan dokter.
Beberapa cara untuk menghilangkan skin tag. Bedah listrik melalui proses pembakaran dengan energi listrik frekuensi tinggi. Cryotherapy dengan cara pembekuan dengan nitrogen cair. Pembedahan, pemotongan dengan gunting atau pisau bedah. Ligasi, mengikat dengan benang bedah.
Baca juga: Mengenal Rosacea dan Cara Perawatan Untuk Mengurangi Gejalanya
Sebaiknya untuk tidak memotong skin tag sendiri, sebab hal itu dapat menyebabkan risiko infeksi, iritasi, dan pendarahan yang tidak terkendali. Namun jika skin tag, tidak sengaja terputus disarankan untuk mengunjungi dokter umum untuk memastikan tidak terjadi infeksi atau luka serius.