Mengangkat Peminat Wisata Budaya: Strategi Mendorong Peningkatan Kualitas Konten di Media Sosial

Mengangkat Peminat Wisata Budaya: Strategi Mendorong Peningkatan Kualitas Konten di Media Sosial

Nabila Khairani. (Foto: Dok. Pribadi)

Media sosial telah menjadi hal yang penting bagi manusia, dengan media sosial manusia sering mendapatkan life update dari orang lain, informasi, bahkan hiburan. Media sosial juga menjadi salah satu alat utama untuk promosi, dengan konten yang dibuat lalu upload ke media sosial dapat memberikan peminat terhadap konten yang disajikan. Dengan tingginya manfaat promosi pada media sosial tersebut, media sosial juga menjadi alat utama dalam mempromosikan destinasi wisata budaya di seluruh dunia.

Namun terkadang kita disajikan dengan konten wisata yang berisikan hoax, untuk mencegak terjadinya hoax kita perlu memastikan keefektivitasannya dalam menarik minat audience dan wisatawan yang akan berkunjung ke tempat wisata tersebut serta mempertahankan keaslian wisata budaya. Disini penulis ingin memberikan strategi-strategi yang dapat dilakuka bagi para wisatawan untuk meningkatkan kualitas konten wisata budaya.

  1. Memilih Konten yang Memiliki Makna serta Autentik

Pemilihan konten yang memiliki makna dan autentik oleh content creator dapat memberiman pencerminan akan kekayaan dan keunikan yang dalam didalam destinasi wisata budaya. Konten yang memberikan gambaran mengenai hal yang jarang diketahui seperti aktifitas kehidupan sehari-hari Masyarakat lokal, tradisi kecil yang unik serta peristiwa budaya yang jarang terekspos akan lebih menraik perhatian audience daripada konten yang didalamnya memiliki unsur komersial. Hal ini memberikan kesan yang sangat bermakna dan autentik kepada wisatawan.

  • Kualitas visual yang tinggi dan menarik

Visual yang tinggi dan menarik merupakan kunci untuk menarik perhatian dan minat audience pengguna media sosial. Pengetahuan dan pelatihan akan fotografi dan videografi bagi content creator akan membantu meningkatkan kualitas konten yang disajikan serta dengan kualitas yang tinggi dan menarik dapat membantu menampilkan keindahan alam, seni, budaya bahkan benda tradisional menjadi lebih baik dan menarik. Tak heran jika profesi fotografi dan videografi banyak dicari orang untuk menghasilkan visual yang tinggi serta menarik.

  •  Kolaborasi

Kolaborasi content creator dengan influencer lokal, travel vlogger atau ahli budaya setempat dapat membantu meningkatkan kualitas konten wisata budaya di media sosial. Dengan berkolaborasi content creator dapat memperluas pemahaman dan memperluas perspektif akan wisata budaya yang dikontenkan. Selain itu dengan berkolaborasi dengan ahli budaya dapat membantu meningkatkan keautentikan dan promosi wisata budaya tersebut.

  • Memasukkan hal yang Mengedukasi

Selain bertujuan untuk menghibur, konten-konten di media sosial tentu saja juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada audience Dimana dapat memberikan informasi-informasi serta fakta-fakta menarik mengenai wisata budaya. Beberapa konten edukasi yang dapat content creator disajikan seperti Sejarah, budaya, tradisi, larangan, anjuran dan hal-hal lain yang bersifat mengedukasi.

  • Mengajak Masyarakat Lokal

Dengan mengajak Masyarakat lokal untuk terlibat dalam pembuatan konten wisata budaya dapat memberikan kesan autentik pada konten. Hal ini memberikan pengalaman seperti memperlihatkan bagaimana Masyarakat lokal melakukan tradisi mereka. Atau content creator juga dapat mengajak Masyarakat untuk berbagi cerita, menceritakan Sejarah, menunjukkan tempat wisata atau pengalaman pribadi masyarakat setempat. Hal ini dapat memberikan kesan asli yang benar-benar dialami oleh Masyarakat setempat sehingga terkesan autentik.

Namun perlu diperhatikan saat menyajikan konten wisata budaya pada media sosial, penting bagi para content creator untuk memberikan peringatan akan pentingnya menjaga keaslian budaya, melestarikan budaya, tidak merusak alam dan menjaga hubungan baik dengan Masyarakat setempat agar wisata budaya masih menjadi hal yang dapat dibanggakan bagi Masyarakat setempat.

Dengan beberapa strategi diatas, content creator diharapkan bisa menyajikan konten yang lebih berkualitas, menarik dan memberikan makna yang mendalam bagi audience pengguna media sosial. Strategi diatas juga membantu untuk membangun minat pengunjung dan citra wisata budaya serta berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal.

Penulis: Nabila Khairani (Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas)

Baca Juga

Operasi Tangkap Tangan (OTT) telah menjadi instrumen yang sangat efektif dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Meski demikian,
OTT Itu Penting: Sebuah Bantahan untuk Capim KPK Johanis Tanak
Pada tahun 2024 ini pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar di 10.846 tempat pemungutan suara (TPS) dengan jumlah pemilih
Menolak Politik Uang: Menjaga Integritas Demokrasi di Sumatra Barat
Konsep multiverse atau "alam semesta jamak" telah lama menarik perhatian ilmuwan dan filsuf sebagai cara untuk memahami potensi keberadaan
Multiverse: Dimensi Paralel dalam Sains dan Budaya Populer
Pasaman Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatra Barat, dikenal dengan keberagaman etnis dan budayanya. Wilayah ini dihuni oleh
Romantisme Asimilasi di Pasaman Barat
Indak karambia amak ang ko do..!" Ungkapan dalam bahasa Minang itu pernah terlontar dari Bapak Republik ini kepada kolonial Belanda yang saat
Amarah Tan Malaka: Umpatan dalam Bahasa Minang kepada Kolonial Belanda
Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad berkembang di tengah masyarakat Arab Jahiliah yang akidah dan moralnya sangat rusak, sehingga
Kejayaan Ilmu Pengetahuan Islam: Inspirasi dari Masa Lalu untuk Kebangkitan Masa Kini