Memaknai Ritual Haji

Memaknai Ritual Haji

Donny Syofyan, S.S., Dippl. PA., M.HRM., M.A. (Foto: Dok. Pribadi)

Indonesia memiliki total kuota jemaah haji dari pemerintah Arab Saudi sebesar 229.000 orang pada 2023. Jumlahnya semula hanya 221.000 orang, terdiri dari 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus. Kemudian, Indonesia mendapatkan kuota tambahan jemaah haji sebanyak 8.000 orang. Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, kuota haji Indonesia pada 2023 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Haji berada di puncak dari lima rukun Islam. Ini menunjukkan bahwa ibadah ini merupakan ikon keunggulan dan prestasi. Kualitas pencapaian seperti itu digambarkan lewat haji mabrur, yakni haji yang berarti diterima dan mendapat ridha Allah. Sementara rukun Islam lainnya bisa dilakukan di mana dan kapan saja, ibadah haji harus dilakukan pada jadwal tertentu di Mekah, Arab Saudi. Ini menyiratkan bahwa hanya Muslim yang memiliki sarana dan kelebihan tertentu yang berkewajiban untuk melakukan haji.

Setiap tahun lebih dari 200.000 Muslim Indonesia melakukan haji. Secara teoritis, orang yang akan menunaikan haji adalah mereka yang berbadan sehat, mampu secara ekonomi dan berdedikasi secara agama. Semua ini dipertimbangkan sebab ibadah haji adalah pelaksanaan ibadah wajib sekali seumur hidup.

Berkat teknologi modern, orang-orang di seluruh dunia dapat melihat dan mendengar ritual haji secara langsung, real time. Haji adalah aktivitas jemaat tahunan dan terbesar di dunia yang terdiri dari lebih dari 2 juta orang yang berasal dari berbagai belahan dunia. Ini adalah persentase kecil dari populasi Muslim dunia yang mencapai 2 miliar jiwa. Secara simbolis, ritual haji menandakan makna-makna berikut.

Pertama, semua peziarah atau jemaah haji—terlepas dari warna kulit, jenis kelamin, etnis, asal, profesi atau status—wajib mengenakan pakaian ihram, seragam putih mulus, yang mewakili kesetaraan di hadapan Tuhan. Seperti yang diungkapkan dalam Al-Quran, yang paling mulia di antara kita adalah orang-orang yang paling bertakwa pada Tuhan.

Kedua, pakaian ihram ini seragam putih menandakan kemurnian dan ketulusan. Pakaian dan mode secara umum melambangkan status dan reputasi. Tapi selama ritual ibadah haji, semua peziarah harus berkomitmen untuk mencapai kemurnian, yaitu kebebasan atas dosa yang telah dilakukan, baik secara horizontal maupun vertikal antara manusia dan Tuhan.

Ketiga, selama ritual yang paling penting adalah melakukan thawaf, yaitu berkeliling Ka'bah. Saat melantunkan dzikir, para peziarah berkeliling Ka'bah tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Keempat, mengapa berlawanan arah jarum jam? Bergerak searah jarum jam adalah bagaimana dunia bekerja dan manusia dibingkai dalam arti absolutnya.

Ritual haji melatih peziarah untuk sementara melawan kekuatan dan godaan duniawi. Waktu adalah relatif sementara Tuhan itu mutlak. Sekali dalam hidup Anda, lupakan kesenangan duniawi Anda untuk berkonsentrasi pada Tuhan Allah SWT.

Lima, ritual haji termasuk pengorbanan hewan untuk melambangkan upaya bersama untuk menjauh dari semua jenis keinginan duniawi. Secara alami, manusia memiliki kecenderungan untuk berperilaku seperti binatang dan ritual berfungsi untuk menahan kecenderungan ini.

Keenam, kenapa Makkah? Haji adalah ritual yang penuh dengan fakta, kebutuhan dan keniscayaan historis. Muslim percaya bahwa Ka'bah adalah bangunan tertua di dunia sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran.

Sebagai perbandingan, sementara agama-agama lain saat ini tidak mewajibkan penganutnya untuk melakukan ziarah ke tempat tertentu, Islam menjadikan haji secara eksplisit sebagai rukun atau pilar Islam, yaitu ibadah wajib bagi setiap Muslim sekali seumur hidup.

Namun, seperti tercatat dalam sejarah, bahwa selama Abad Pertengahan, ziarah adalah praktik umum di Barat, tidak hanya untuk Yerusalem di Israel tetapi juga ke situs sejarah lainnya seperti Canterbury di Inggris. Semangat ziarah ini dapat digunakan sebagai referensi teologis untuk memahami esensi ziarah Muslim ke Makkah saat ini. Sebelum 1967, ketika Yerusalem jatuh ke Israel, ziarah Muslim juga termasuk Yerusalem.

Ketujuh, haji jelas mengajarkan umat Islam untuk mengembangkan visi global dan kosmopolitan. Ziarah haji adalah pengalaman yang unik, memiliki dimensi spiritual, sosial dan global. Muslim yang melakukan ini menunjukkan pengabdian penuh dan selama mereka menunaikan haji diperlakukan sebagai tamu Allah.

Ketika mereka kembali ke Tanah Air, mereka memiliki semangat keagamaan baru. Peran mereka di antara sesama Muslim dan warga negara adalah signifikan. Mereka harus menjadi warga negara model atau teladan, anak bangsa yang patut dicontoh.

*Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Baca Juga

Anggota Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Andre Rosiade meyakini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran
Prabowo Kurban Ratusan Sapi, Andre Rosiade: Rasa Syukur Pemilu Lancar
Harga 10 Komoditas Pangan di Padang Panjang Turun
Harga 10 Komoditas Pangan di Padang Panjang Turun
Bupati Agam Ajak Jemaah Salat Idul Adha Berempati kepada Korban Banjir Bandang
Bupati Agam Ajak Jemaah Salat Idul Adha Berempati kepada Korban Banjir Bandang
Pemko Pariaman berencana akan melaksanakan Salat Idul Adha 1445 H/2024 M di Lapangan Merdeka pada Senin (17/6/2024).
Salat Idul Adha di Kota Pariaman Dipusatkan di Lapangan Merdeka
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) menjamin stok LPG dalam keadaan aman dan tersedia di Sumbar saat Idul Adha
Pertamina Jamin Stok LPG 3 Kg di Sumbar saat Idul Adha 1445 H
Padang Siapkan Langkah Konkret Atasi Harga Cabai yang Melejit
Padang Siapkan Langkah Konkret Atasi Harga Cabai yang Melejit