Memahami Sifat Temperamental, Begini Cara Mengatasinya

Memahami Sifat Temperamental, Begini Cara Mengatasinya

Ilustrasi temperamental. (Foto: pixabay)

Langgam.id - Karakter temperamental dapat diwarisi melalui genetika, namun pengaruh lingkungan juga dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi temperamen.

Dilansir dari halodoc.com Jumat (24/11/2023), temperamentalitas merujuk pada tingkah laku atau reaksi yang berlebihan dari seseorang. Individu dengan ciri ini sering menunjukkan kemarahan secara berlebihan dalam menanggapi suatu situasi, yang tentunya dapat menimbulkan dampak negatif baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Meskipun sifat ini dapat diwarisi secara genetik, lingkungan dan proses perkembangan juga memiliki peran dalam membentuk temperamen seseorang.

Seseorang dapat memiliki temperamen yang ditentukan oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah faktor genetik, di mana sebagian besar ciri temperamen dapat diwarisi dari keluarga, misalnya, seorang anak yang memiliki kecenderungan emosional dapat mewarisi sifat tersebut dari salah satu orang tuanya.

Selain itu, lingkungan juga berperan penting dalam membentuk sifat temperamental seseorang. Pengalaman traumatis atau pola asuh yang tidak tepat dapat mempengaruhi pembentukan temperamen anak. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan individu juga berkontribusi pada timbulnya sifat temperamental. Perubahan hormonal selama masa remaja atau peristiwa penting dalam kehidupan dewasa, seperti pernikahan, kehamilan, atau pekerjaan baru, juga dapat membentuk karakteristik temperamen seseorang.

Ada berbagai jenis sifat temperamen dengan ciri-ciri yang berbeda-beda. Pertama, ada sifat temperamen sanguin yang ditandai dengan ekstrovert dan suka bersosialisasi. Orang optimis cenderung ceria, melihat semuanya dari sisi positif, dan energik dalam keramaian, meskipun dapat berpikiran impulsif.

Kemudian, ciri utama sifat temperamen kolerik adalah dominan dan tegas. Mereka berorientasi pada tujuan, penuh semangat, dan sering dipilih sebagai pemimpin. Namun, mereka juga bisa tidak sabar dan keras kepala, lebih mengutamakan tujuan daripada hubungan interpersonal.

Selain itu, sifat temperamen plegmatis cenderung tenang, santai, dan empatik. Meski dapat diandalkan dan sabar, mereka cenderung menghindari konflik, yang dapat merugikan mereka dalam beberapa situasi.

Terakhir, melankolis sering dianggap sebagai pribadi murung, namun memiliki kepekaan dan pemikiran analitis yang berharga. Mereka suka bekerja sendiri, memiliki potensi besar di tempat kerja, tetapi rentan terhadap perubahan mood dan kecemasan.

Menghadapi sifat temperamental bisa menjadi sebuah tantangan, karena individu perlu memiliki pemahaman diri untuk mengelola sifat tersebut. Langkah awal yang krusial adalah meningkatkan kesadaran akan temperamen diri sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap karakteristik pribadi, seseorang dapat mengelola respons atau reaksi terhadap situasi tertentu. Selain itu, penting untuk membedakan antara kemarahan yang sehat dan tidak sehat.

Selain itu, bagi mereka yang sering meledak-ledak atau menunjukkan respons emosional yang intens, penting untuk mempelajari cara mengelola emosi. Teknik relaksasi, konsultasi, atau konsultasi dengan seorang psikiater dapat membantu dalam hal ini. Belajar cara berkomunikasi secara efektif juga menjadi langkah berikutnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan memahami kebutuhan orang lain.

Tak kalah penting, jika mengalami kesulitan menghadapi temperamen yang dimiliki, sebaiknya meminta dukungan dari keluarga, teman, atau profesional kesehatan mental. Berbicara dengan seseorang yang dilatih dapat memberikan wawasan dan strategi yang bermanfaat. Terakhir, jika memungkinkan, perubahan lingkungan sekitar dapat membantu, seperti mencari pekerjaan yang sesuai dengan sifat temperamental atau menciptakan lingkungan yang lebih mendukung.

Demikianlah informasi yang diketahui seputar mengatasi sifat temperamental yang perlu. (Indah/Fs)

Tag:

Baca Juga

Coffee Morning Stakeholder Kebencanaan, 200 Ribu Warga Pesisir Kota Padang Sigap Hadapi Bencana
Coffee Morning Stakeholder Kebencanaan, 200 Ribu Warga Pesisir Kota Padang Sigap Hadapi Bencana
Belum genap dua bulan pasca leganya Padang terlepas dari bottom ten score Indeks Kota Toleran se-Indonesia versi Setara Institute,
“PR” Toleransi Beragama Kota Padang
Wali Kota Padang, Fadly Amran mengukuhkan Forum Kelompok Siaga Bencana (FKSB) Kota Padang Periode 2025-2030. Pengukuhan itu dilaksanakan
Kukuhkan FSKB Padang, Wako Harap Edukasi Kebencanaan Dilakukan Secara Masif
Laga Semen Padang FC vs Dewa United berakhir 2-0 Jumat, (15/08/2025) di Stadion Haji Agus Salim. Foto Arif Pribadi/Langgam
Klasemen Super League, Semen Padang FC Peringkat 11
Wawako Maigus Nasir Beri Dukungan Moril untuk Kontingen Pramuka Padang di PPBK Nasional 2025
Wawako Maigus Nasir Beri Dukungan Moril untuk Kontingen Pramuka Padang di PPBK Nasional 2025
Forkopimda Sumbar Meriahkan Nonton Bareng Upacara HUT ke-80 RI dengan Joget Tabolabale
Forkopimda Sumbar Meriahkan Nonton Bareng Upacara HUT ke-80 RI dengan Joget Tabolabale