Langgam.id - Dikenal berhasil memanajemen tim sepakbola profesional yang melegenda, klub Semen Padang FC juga sejak lama membina bibit-bibit pemain junior melalui Sekolah Sepak Bola (SSB) Semen Padang yang berada di bawah naungan Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang Group (FKKSPG).
SSB Semen Padang didirikan bertujuan untuk membina dan mengembangkan bibit-bibit pesepakbola potensial dan berbakat untuk mencapai potensi yang maksimal, sehingga kelak menjadi pemain di klub-klub yang berafiliasi dalam Asosiasi PSSI, baik di Sumbar, regional Sumatera dan nasional.
“Saat ini jumlah siswa SSB Semen Padang yang terdaftar aktif per Maret 2020, sebanyak 86 orang. Mulai dari kelompok umur (KU) 7 sampai 17 tahun,” ungkap Kepala SSB Semen Padang Roni Asrico Putra.
Di samping membina dan mengembangkan bibit-bibit pesepakbola potensial dan berbakat, keberadaan SSB Semen Padang juga fokus dalam rangka usaha meningkatkan dan mengembangkan program pendidikan luar sekolah yang diamanahkan ke dalam sistem pendidikan nasional.
Program di SSB Semen Padang juga mengarah kepada pengembangan mental dan kemampuan kreativitas untuk menjadi generasi yang berkualitas, serta memiliki landasan akhlak dan moral.
Roni menjelaskan, dalam pelaksanaan program kepelatihan, SSB Semen Padang juga didukung oleh CSR Semen Padang dan PT Kabau Sirah Semen Padang serta Pelatih Semen Padang FC.
Bahkan, dua orang pelatih SSB Semen Padang merupakan mantan pemain Semen Padang FC, yakni Zalfi dan Damai. Kemudian, juga ada pelatih yang memiliki lisensi C AFC seperti Mulya Andri, dan Kevin W. Shofnevil.
"Melalui para pelatih tersebut, kami pun terus fokus untuk meningkatkan mutu/kualitas para pemain sepakbola usia dini," ujar Roni.
Sejak SSB Semen Padang didirikan, juga ada lulusan SSB Semen Padang bergabung dengan tim besar Indonesia, baik di Liga I maupun Liga 2. "Salah satunya, Leo Guntara yang saat ini bermain untuk Borneo FC di Liga 1," bebernya.
Untuk prestasi, Roni pun menyebut tidak diragukan lagi. Bahkan sejak periode 2014-2019, sudah ada sejumlah prestasi yang diraih SSB Semen Padang. Di antaranya, Juara I Piala Menpora U-14, Juara 1 Festival Sepakbola U-14 SSB Lansek Manih Kabupaten Sijunjung.
"Kemudian, Juara 2 Festival SSB Soska FC U-12, Juara 2 Turnamen Rajawali Padang U-13, Juara 1 Liga Pembinaan Murni U-12, Juara 3 Piala PSP Padang II Antar SSB se-Sumbar, Juara 1 Piala DPD KNPI Padang U-13, dan Juara 1 Liga FKKSP U-15," ujarnya.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, PT Semen Padang terus berkomitmen membangun generasi muda melalui berbagai bidang. Misalnya di bidang olahraga dengan membina ribuan generasi muda melalui cabang-cabang olahraga yang diwadahi FKKSPG.
Ia mengatakan, di bidang seni dan budaya, PT Semen Padang juga membina Marching Band Semen Padang (MBSP). Nama MBSP sangat disegani di luar Sumbar. Karena band ini pernah dua kali tampil di Parade Senja penurunan Bendera Merah pada HUT-RI di Istana Negara, yaitu tahun 1996 dan 2008. MBSP juga lima kali menjadi runner-Up Grand Prix Marching Band. Tiga di antaranya, diraih secara berturut-turut, yaitu tahun 2000, 2001 dan 2002. Kemudian sisanya, diraih pada tahun 2007 dan 2008.
Ketua FKKSPG Rinold Thamrin mengatakan bahwa FKKSPG selalu komit dan dalam membina olahraga dan seni di Sumbar. SSB Semen Padang merupakan salah satu dari 19 cabang olahraga yang berada di bawah naungan FKKSPG.
“Kami melihat olahraga dan seni bisa membawa anak-anak muda lebih berprestasi dan ini sesuai dengan visi FKKSPG, yakni menjadikan FKKSPG sebagai wadah pemersatu karyawan melalui kegiatan olahraga, seni dan keagamaan, serta pembinaan atlet potensial di Semen Padang Group," katanya.
FKKSPG, lanjutnya, akan terus membangun sensitifitas terhadap kebutuhan lingkungan dan masyarakat sekitar, serta generasi muda melalui olahraga. Olahraga-olahraga yang dibina PT Semen Padang melalui FKKSPG tidak sedikit yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional.
PT Semen Padang melalui FKKSPG, menurut Rinold, ingin memberikan sumbangsih dalam membangun karakter bangsa dan pembentukan jati diri generasi muda. Karena, budaya, olahraga dan seni adalah media komunikasi yang penting untuk mengasah kepekaan hati dan nurani yang pada akhirnya akan menghaluskan budi pekerti serta tingkah laku generasi muda dalam kehidupan bermasyarakat.