Langgam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumatra Barat mengalami inflasi sebesar 4,19 persen sepanjang Mei 2023 (yoy). Inflasi itu didorong kenaikan tarif angkutan udara, dan sejumlah komoditas pokok lainnya.
Kepala BPS Sumatra Barat Sugeng Arianto mengatakan inflasi Sumbar didorong meningkatnya pengeluaran pada kelompok transportasi, dan kelompok bahan makanan minunan dan tembakau yang mengalami inflasi masing-masing 10,20 persen dan 4,84 persen.
"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei lalu antara lain tarif angkutan udara, daging ayam ras, dan jengkol," katanya, Senin (5/6/2023).
Sugeng mengatakan komoditas yang menjadi pendorong inflasi Sumbar antara lain tarif angkutan udara mengalami inflasi 11,21 persen dengan andil terhadap inflasi Sumbar sebesar 0,20 persen.
Kemudian, daging ayam ras mengalami kenaikan 11,98 persen, jengkol naik sebesar 11,24 persen, bawang putih naik 17,06 persen, bawang merah 7,01 persen, dan kelapa 6,54 persen.
Sementara itu, bebera0a komoditas mengalani penurunan harga, seperti cabai merah, tarif angkutan antar kota, tarif rental kendaraan, cabai hijau, tarif kendaraan travel, kentang, petai dan terong.
Sugeng mengungkapkan selain inflasi yang juga meningkat, nilai tukar petani (NTP) Sumbar justru mengalami penurunan sebesar 0,29 persen dari bulan sebelumnya menjadi 107,09 poin dari bulan sebelumnya 107,41 poin.
Penurunan NTP ini didorong menurunnya nilai tukar pada kelompok hortikultura yang anjlok 4,72 persen, kelompok tanaman perkebunan rakyat turun 1,24 persen, dab sub kelompok pembudidaya ikan sebesar 0,31 persen.
Adapun, inflasi Sumbar per Mei 2023 sebesar 4,19 persen merupakan gabungan inflasi dua kota yakni Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Sedangkan inflasi bulanan (mtm) Sumbar sebesar 0,38 persen, dan inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 0,85 persen. (*/Fs)
