Megatrust Mentawai, Gubernur Mahyeldi Sebut Langkah Kesiapsiagaan Terus Diperkuat

Sebanyak 13 kali gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 3-9 Mei 2024.

Peta sebaran gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 3-9 Mei 2024. [foto: BMKG Padang Panjang]

Langgam.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menanggapi soal potensi gempa dari Megathrust Mentawai yang kembali hangat menjadi pembicaraan.

Mahyeldi mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi ancaman tersebut.

“Ya kesiapsiagaan terus kita tingkatkan ya. Di beberapa daerah juga kita sudah data tentang bangunan mana yang bisa dijadikan sebagai evakuasi. Kita juga kroscek kemana yang memadai,” katanya, Sabtu (17/8/2024).

Kemudian juga diperkuat dengan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk peraturan terkait kebencanaan via Peraturan Daerah (Perda).

“Perda terkait kebencanaan juga sudah hadir untuk memperkuat langkah antisipasi. Mudah-mudahan lebih masif lagi tersosialisasi kepada masyarakat, sehingga kesiapsiagaan masyarakat lebih baik lagi,” katanya.

Kesiapsiagaan juga terarah ke sarana prasarana, termasuk jalur-jalur yang disediakan untuk langkah evakuasi.

“Termasuk sarana prasarana (lainnya) dan kemudian juga jalur-jalur perlu kita sediakan lebih masif lagi, sehingga kedepan ketika terjadi musibah bencana, maka korban bisa kita minimalisirkan,” sebut Mahyeldi.

Mahyeldi menekankan agar masyarakat selalu bersiapsiaga dalam menghadapi kemungkinan potensi tersebut.

“Kita bukan sudah siap, tapi kita tetap bersiap siaga. Kita harus bersiap siaga ketika terjadi hal yang tidak kita kehendaki, maka kesiagaan kita itu sangat perlu,” harapnya.

Terakhir, Mahyeldi juga mengimbau agar seluruh pihak tidak begitu saja mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. “Kita juga himbau masyarakat, jangan mempercayai begitu saja informasi yang beredar. Dapatkan informasinya dari sumber terpercaya, seperti pemerintah, BMKG tentunya, karena potensi itu tidak satupun yang bisa memprediksi kapan terjadi,” pungkasnya.

Sebelumnya, isu soal potensi gempa besar dari Megathrust Mentawai yang diperkirakan bisa mencapai 8,9 Skala Richter (SR) kembali hangat menjadi bahan pembicaraan. Hal ini setelah terjadinya gempa besar di Jepang, beberapa waktu lalu.

Potensi bencana dari Megathrust Mentawai sendiri bukanlah informasi baru, melainkan prediksi oleh para ilmuwan dan akademisi dunia, sejak beberapa tahun belakangan. Namun, BMKG sendiri memastikan, tidak ada satupun pihak yang dapat memprediksi kapan hal itu akan terjadi. (*/Fs)

Baca Juga

Diikuti 749 Personel, Kepala Basarnas: Lebih Siaga Hadapi Ancaman Megathrust Mentawai
Diikuti 749 Personel, Kepala Basarnas: Lebih Siaga Hadapi Ancaman Megathrust Mentawai
Gubernur Mahyeldi Puji Kepedulian PLN untuk Sektor Pendidikan di Sumbar
Gubernur Mahyeldi Puji Kepedulian PLN untuk Sektor Pendidikan di Sumbar
Hari Perhubungan Nasional, Gubernur Mahyeldi Komit Tingkatkan Layanan Transportasi Masyarakat
Hari Perhubungan Nasional, Gubernur Mahyeldi Komit Tingkatkan Layanan Transportasi Masyarakat
Simulasi Evakuasi Mandiri Megathrust di Mentawai: Warga Didorong Jadikan Kesiapsiagaan Sebagai Budaya Seumur Hidup
Simulasi Evakuasi Mandiri Megathrust di Mentawai: Warga Didorong Jadikan Kesiapsiagaan Sebagai Budaya Seumur Hidup
Berita Padang – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: 225 tahun lalu,gGempa berkekuatan M8,4 yang bersinambung tsunami, dengan dampak yang besar saat itu; bukan saja Padang, melainkan juga sebagian besar wilayah pantai barat Sumatra.
Sekaitan Ancaman Megathrust Mentawai, Padang Punya 3 Shelter Tsunami Utama
Usulan Buka Jalan Usaha Tani, Mahyeldi: Surati Melalui Pemkab
Usulan Buka Jalan Usaha Tani, Mahyeldi: Surati Melalui Pemkab