Langgam.id - Masih banyak masyarakat yang belum mengatahui cara mengikuti Sensus Penduduk Online (SPO) 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik.
Kepala BPS Sumatra Barat, Pitono mengakui SPO merupakan cara baru yang dikenalkan untuk memudahkan masyarakat mengisi data kependudukan, selain juga diakomodir melalui cara manual dengan tatap muka langsung.
"Kami memanfaatkan perkembangan teknologi, sehingga masyarakat yang sudah terakses internet cukup mengikuti sensus penduduk secara online saja," katanya, Minggu (23/2/2020).
Adapun, untuk mengikuti SPO itu, perlu disiapkan dokumen - dokumen pribadi terlebih dahulu. Yaitu, KTP dan KK, dan tentu saja memiliki smartphone atau desktop serta terhubung jaringan internet.
Langkah pertama mengikuti sensus adalah dengan masuk ke laman sensus.bps.go.id untuk mengakses laman Sensus Penduduk Online (SPO) 2020.
Lalu, masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK). Klik kotak kosong pada captcha lalu klik "Cek Keberadaan".
Jika baru pertama kali melakukan akses pada SPO, maka buatlah kata sandi dan pilih pertanyaan keamanan yang paling sesuai, lalu klik "Buat Password", masukkan kata sandi yang telah dibuat, lalu klik "Masuk".
Kemudian, bacalah panduan awal mengenai pengisian SPO. Lalu, klik "Mulai Mengisi". Pilih bahasa yang paling dikuasai. Kemudian, ikuti petunjuk dan jawablah seluruh pertanyaan yang diberikan dengan jujur dan sebenar-benarnya.
Pada halaman pertama peserta diminta mengisikan alamat tinggal keluarga saat ini, seperti provinsi, kota atau kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, RT/RW dan nama jalan dan nomor rumah.
Kemudian halaman selanjutnya adalah mengisi keterangan data mengenai kondisi tempat tinggal saat ini. Data keluarga satu persatu berurutan dimulai dari kepala keluarga, istri, anak atau anggota lainnya. Juga data tentang aktivitas sehari-hari.
Setelahnya, klik tombol "Kirim", unduh atau kirimkan bukti pengisian pada email pribadi sebagai arsip telah mengisi SPO 2020. BPS menjamin keamanan seluruh data yang diberikan.
"Mengisinya tidak lama, tidak sampai 5 menit, yang penting pastikan jaringan internetnya bagus," kata Pitono.
Ia menyebutkan sensus online dilakukan sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020. Masyarakat bisa mendaftarkan melalui laman sensus.bps.go.id untuk melakukan login. Bisa menggunakan desktop atau smartphone.
Menurutnya, pelaksanaan sensus online di Sumbar ditarget bisa diikuti sekitar 20 persen masyarakat daerah itu. Sebab, masih banyak daerah di Sumbar yang belum terjangkau jaringan internet bagus, serta juga ada masyarakat yang belum memiliki handphone pintar.
Makanya, kata dia, sensus online belum ditargetkan 100 persen, namun dilakukan dengan dua cara online dan manual untuk mempercepat pelayanan dan memanfaatkan teknologi.
Untuk memastikan data hasil sensus online tidak asal-asalan, BPS akan melakukan validasi dengan dicocokan dengan data Dinas Pencatatan Sipil di tiap daerah.
“Jika tidak sesuai, maka tim BPS akan melakukan sensus wawancara,” katanya.
Adapun, untuk sensus wawancara dilakukan pada Juli 2020 dengan menerjunkan sebanyak 6.984 petugas di seluruh Sumbar.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengajak masyarakat Sumbar untuk memanfaatkan sensus online 2020 guna perbaruan data dan memanfaatkan smartphone yang dimiliki untuk mengisi data kependudukan.
“Manfaatkan smartphone yang ada untuk mengikuti sensus online 2020. Tidak lama, saya isinya pake laptop tidak sampai 5 menit, kalau lewat handphone pasti lebih cepat,” katanya.