Langgam.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebutkan banyak daerah yang ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada Serentak) tahun 2020 keluar dari zona merah Covid-19. Bahkan sebaliknya, daerah yang tidak menggelar Pilkada yang kebanyakan masuk zona merah saat ini.
Dijelaskannya, daerah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak tahun 2020 dan masuk zona merah di Indonesia saat ini turun, sementara daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada justru zona merahnya meningkat.
"Zona merah turun dari 45 menjadi 29. Sementara daerah yang tidak menyelenggarakan Pilkada zona merahnya naik, dari 25 menjadi 33 daerah," ujarnya, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga: Mahfud MD: 82 Persen Kepala Daerah Dibiayai Cukong, Lebih Bahaya dari Korupsi
Namun, Mahfud tidak merincikan daerah mana saja yang beralih status zona tersebut dan dia juga tidak menjelaskan turunnya ke zona oranye atau kuning.
Hal itu disampaikan Mahfud usai memimpin rapat koordinasi analisis dan evaluasi pelaksanaan kampanye Pilkada 2020 pekan pertama. Dari data itu, Mahfud menilai daerah yang menyelenggarakan Pilkada tidak mempengaruhi kerawanan Corona.
"Di DKI yang tidak ada Pilkada justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara 1 tertinggi penularannya," ungkap Mahfud.
Artinya, jelas Mahfud, yang terpenting komitmen dalam menerapkan protokol kesehatan oleh seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan.
"Hasil evaluasi hari pertama, kerawanan itu tidak terletak pada daerah itu menyelenggarakan Pilkada atau tidak. Tapi pada kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan," paparnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Diskreditkan Islam
Meskipun ada sejumlah pihak yang mengusulkan agar Pilkada ditunda, Mahfud mengaku tetap menghargai usulan tersebut.
"Usul-usulan yang timbul itu dari niat yang tulus, kami menghargai untuk ikut berperan melawan Covid-19 demi keselamatan masyarakat dan kami ambil intinya untuk menyelamatkan masyarakat itu," katanya. (Fath/Tempo)