InfoLanggam – Smansasit Campus Fair 2025 yang dilaksanakan pada Kamis (23/1/2025) merupakan acara yang digelar oleh Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Sitiung.
Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi dan motivasi kepada para siswa agar melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Ajang ini adalah sarana penting bagi siswa-siswi SMA N 1 Sitiung untuk mengenal lebih dekat berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Sekretaris Pelaksana sekaligus peserta parade, Ajeng Utari Winawung, menjelaskan bahwa meskipun beberapa universitas telah mengirimkan perwakilan mereka, namun UIN IB (Universitas Islam Negeri Imam Bonjol) tidak mengirimkan utusan pada acara ini.
Sebagai gantinya, Ajeng bersama dua teman lainnya ikut serta dan memutuskan untuk menggunakan dana pribadi demi keberlangsungan parade kampus yang menjadi bagian dari kegiatan ini.
“Untuk mempromosikan pendidikan tinggi, kami mengambil inisiatif dengan berpartisipasi, meskipun tanpa bantuan dana dari pihak universitas. Kami ingin memberikan informasi yang tepat dan memotivasi para siswa untuk melanjutkan pendidikan ke UIN Imam Bonjol Padang,” ungkap Ajeng dilansir dari dktv.uinib.ac.id.
Panitia Smansasit Campus Fair 2025 telah mengundang utusan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk beberapa universitas negeri dan swasta ternama.
Terdapat berbagai kegiatan yang menarik dalam acara ini. Seperti Talk Show dengan dua narasumber yang berkompeten dan berpengalaman dalam dunia pendidikan tinggi. Talk show ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu, acara ini juga diisi dengan kegiatan Parade Campus, yang mana perwakilan dari masing-masing perguruan tinggi memberikan orasi tentang peluang dan keunggulan pendidikan di kampus mereka.
Setelah parade, siswa-siswi dapat mengunjungi berbagai stand kampus untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program studi, fasilitas, dan proses pendaftaran.
Dengan adanya kegiatan ini. Ajeng berharap, para siswa SMA N 1 Sitiung, dan seluruh siswa di Indonesia pada umumnya, semakin termotivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya soal dunia akademik, tapi juga tentang kesiapan menghadapi tantangan di dunia nyata. Harapan kami, para siswa tidak hanya fokus pada aspek agama, tetapi juga dapat meraih keberhasilan di dunia dan akhirat,” tuturnya. (*)